Gaya Balap MotoGP Berevolusi Ekstrem, Marc Marquez Jadi Tokoh Kunci Menurut Cal Crutchlow
Tanggal: 29 Mei 2025 22:52 wib.
Jakarta, Tampang.com – Pembalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow, menyatakan bahwa gaya balap MotoGP saat ini telah berevolusi menjadi lebih agresif dengan pendekatan yang ekstrem, dan Marc Marquez disebut sebagai tokoh kunci di balik perubahan tersebut. Dikutip dari Motosan.es, Crutchlow mengatakan bahwa gaya berkendara di kejuaraan dunia roda dua itu sangat berbeda dibandingkan era sebelumnya.
Pembalap seperti Valentino Rossi dan Casey Stoner berada di masa transisi antara teknik lama dan pendekatan modern. Kini, pembalap seperti Marquez, Pecco Bagnaia, dan Jorge Martin benar-benar mendorong batas, dengan tubuh yang condong jauh ke luar motor, bahkan hingga siku menyentuh lintasan.
“Sekarang, pembalap benar-benar mencondongkan tubuh ke luar motor. Dulu saya butuh empat lap hanya untuk bisa menyentuhkan lutut ke aspal. Sekarang, siku mereka pun sampai menyentuh lintasan,” ujar Crutchlow, dikutip Rabu (28/5/2025).
Teknik Menyelamatkan Motor dan Posisi Tubuh Ekstrem
Dengan gaya berkendara tersebut, para pembalap mengandalkan momentum yang sangat presisi, memindahkan beban dari roda depan, dan mengeluarkan kaki hanya dalam waktu singkat sebelum masuk ke tikungan. Menurut Crutchlow, hal tersebut kini telah menjadi standar di MotoGP.
Perubahan paling besar terlihat dari kemampuan pembalap menyelamatkan motor dari potensi kecelakaan, terutama pada bagian depan. Ia mengakui, kemampuan ini secara teknis berasal dari gaya balap Márquez. Crutchlow mengenang bahwa dulu tidak ada pembalap yang bisa menyelamatkan ban depan hanya dengan lutut, tetapi kini hal itu menjadi hal biasa bagi generasi baru.
“Saya tidak ingat ada pembalap lain yang bisa selamat dari hampir jatuh di bagian depan hanya dengan mengandalkan lutut dan siku seperti dia,” ujarnya.
Crutchlow menjelaskan bahwa sudut kemiringan motor sebenarnya masih sama, tetapi para pembalap top saat ini memposisikan tubuh mereka lebih dekat ke tanah. Hal yang paling penting, menurutnya, adalah posisi kepala yang diturunkan sedekat mungkin ke dalam, sehingga motor bisa berbelok lebih cepat.
“Mereka (Marquez, Bagnaia, Martin) menekuk tubuh jauh ke dalam tikungan. Kepala diturunkan sedekat mungkin ke tangki, dan itu membuat motor bisa berbelok lebih tajam,” jelasnya. Posisi tubuh yang ekstrem ini, menurut Crutchlow, memengaruhi kenyamanan fisik pembalap, terutama pada pergelangan tangan, dan menciptakan perbedaan signifikan antara tikungan kiri dan kanan.
Márquez: "The Cat" dengan Insting Tak Tertiru
Crutchlow juga mengenang masa-masa menjadi rekan setim Márquez di Honda. Ia menyebut pembalap asal Spanyol itu sebagai sosok yang memiliki insting seperti kucing. “Dia tahu kapan harus jatuh, dan bagaimana jatuh dengan benar. Itulah mengapa selama bertahun-tahun, dia hanya mengalami dua cedera serius,” katanya.
Crutchlow menambahkan bahwa Marquez lebih sering menjalani operasi akibat cedera saat latihan ketimbang saat balapan. Namun karena ketenangan dan keluwesan tubuhnya, ia dijuluki “The Cat” oleh rekan-rekannya di Honda.
“Enam tahun saya bersama Honda, saya melihat data-data milik Marc setiap minggu. Apa yang dia lakukan tidak bisa ditiru,” tutup Crutchlow, menggarisbawahi keunikan dan kehebatan Marc Marquez dalam evolusi gaya balap MotoGP modern.