Erick Thohir Mendorong Perbaikan Kualitas Rumput GBK

Erick Thohir, sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), mengungkapkan harapannya agar kualitas rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dapat disetarakan dengan standar kualitas rumput stadion pada Euro 2024. Dalam sebuah pernyataannya pada Jumat (21/6), Eric Thohir menyatakan keinginannya yang dikutip dari Antara.

Rumput pada Stadion GBK sempat mendapat kritik dari Shin Tae Yong dan para pemain Timnas Indonesia akibat permukaannya yang kurang rata saat melawan Irak dan Filipina pada awal Juni 2024. Hal ini membuat Erick Thohir berharap agar perbaikan rumput GBK dapat dilakukan secara maksimal guna mencapai bentuk dan kualitas terbaik.

Dalam konteks ini, langkah perbaikan rumput GBK diyakini juga dapat mendukung rencana penggunaan stadion tersebut untuk babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan September mendatang. Pasalnya, Stadion GBK akan digunakan untuk kunjungan Paus Fransiskus pada bulan yang sama. Oleh karena itu, Timnas Indonesia akan menjalani laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Surabaya, Jawa Timur.

Erick Thohir menekankan bahwa kunjungan tamu negara dan tokoh dunia seperti Paus Fransiskus memerlukan apresiasi tersendiri, sehingga perbaikan kualitas rumput GBK merupakan suatu keharusan. Dengan begitu, setelah laga di Surabaya, tim yang dilatih oleh Shin Tae Yong akan kembali bertanding di SUGBK pada Oktober dan November.

Erick Thohir sangat berharap bahwa kondisi rumput SUGBK pada bulan Oktober nanti dapat memenuhi standar kualitas yang lebih baik daripada kondisi rumput pada laga sebelumnya melawan timnas Filipina. Menurutnya, perbaikan kualitas rumput GBK harus menjadi sebuah tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan.

Sehubungan dengan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, lawan dari Timnas Indonesia akan ditentukan melalui penarikan undian yang akan dilakukan pada tanggal 27 Juni di Kuala Lumpur, Malaysia. Skuad Garuda dijadwalkan akan menjalani 10 laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara tahun 2024 hingga Juni 2025. Selanjutnya, timnas dari 18 negara akan terbagi ke dalam tiga grup, masing-masing terdiri dari enam timnas.

Peringkat pertama dan kedua dari setiap grup akan meraih tiket untuk berkompetisi pada Piala Dunia 2026, sementara peringkat ketiga dan keempat akan melanjutkan persaingan dalam dua grup lainnya untuk merebutkan tiket yang sama. Hal ini menegaskan bahwa perbaikan kualitas rumput GBK menjadi faktor penting dalam mempersiapkan timnas Indonesia untuk meraih hasil yang memuaskan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa perbaikan kualitas rumput GBK tak hanya berpengaruh pada kenyamanan dan performa pemain, tetapi juga menjadi faktor penentu dalam pencapaian prestasi timnas Indonesia dalam even sepak bola internasional. Oleh karena itu, upaya perbaikan rumput GBK merupakan sebuah langkah yang strategis dan penting dalam mendukung kemajuan sepak bola tanah air di kancah internasional.{}{
Lebih lanjut, perbaikan kualitas rumput GBK menjadi relevan dengan persiapan untuk Piala Dunia 2026. Standar kualitas rumput yang baik akan memberikan dampak positif pada penampilan Timnas Indonesia serta turut meningkatkan kredibilitas Indonesia sebagai tuan rumah acara olahraga internasional.

Selain itu, keseragaman dan kualitas rumput yang baik juga dapat mengurangi risiko cedera pemain, sehingga menjamin keberlangsungan kompetisi dengan pemain yang dalam kondisi optimal. Dengan demikian, perbaikan rumput GBK merupakan bagian integral dari persiapan timnas Indonesia dalam meraih hasil yang memuaskan dalam kompetisi internasional.

Komitmen Erick Thohir dalam mendorong perbaikan kualitas rumput GBK harus disambut positif, karena hal ini merupakan bagian dari upaya memajukan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, perhatian terhadap fasilitas penunjang pertandingan, seperti kondisi rumput stadion, menjadi penting dan harus diperhatikan secara serius demi mencapai hasil yang optimal.

Demikianlah upaya perbaikan kualitas rumput GBK memiliki dampak yang sangat signifikan dalam mencapai target prestasi sepak bola Indonesia dalam kancah internasional. Dengan adanya perhatian serius terhadap hal ini, diharapkan bahwa Indonesia dapat tampil sebagai salah satu kekuatan sepak bola yang dihormati dalam ajang-ajang bergengsi seperti Piala Dunia 2026.