Emas Pertama! Pencak Silat Harumkan Nama Indonesia di Asian Youth Games 2025
Tanggal: 21 Okt 2025 17:59 wib.
Indonesia akhirnya membuka kran medali emas di ajang Asian Youth Games (AYG) 2025 lewat cabang olahraga tradisional kebanggaan tanah air: Pencak Silat. Prestasi gemilang ini diraih pada hari kedua pelaksanaan AYG 2025 yang digelar di Tashkent, Uzbekistan. Momen bersejarah ini langsung disambut suka cita oleh seluruh kontingen Indonesia serta masyarakat pencinta olahraga di tanah air.
Adalah Salsabila Anjani, atlet muda asal Jawa Barat, yang sukses mempersembahkan emas pertama bagi Merah Putih. Berlaga di nomor tunggal putri seni (kategori tunggal tangan kosong), Salsabila tampil memukau di hadapan juri dan penonton, menampilkan teknik, kekuatan, dan keluwesan gerakan yang sempurna.
Ia meraih nilai tertinggi, 470 poin, mengungguli atlet Thailand di posisi kedua dan wakil Vietnam di posisi ketiga.
“Alhamdulillah, ini adalah hasil dari latihan keras selama berbulan-bulan. Saya persembahkan medali emas ini untuk Indonesia, keluarga, pelatih, dan seluruh tim pencak silat,” ujar Salsabila dengan mata berkaca-kaca usai pengalungan medali.
Penampilan yang Menarik Perhatian
Salsabila tampil penuh percaya diri sejak babak penyisihan. Gerakannya mantap, irama gerak sesuai musik pengiring, dan teknik-teknik khas silat Indonesia seperti kuda-kuda, pukulan, hingga jurus serang bertahan, disajikan dengan presisi tinggi. Saat tampil di babak final, Salsabila tak hanya dinilai unggul dalam aspek teknis, tapi juga penguasaan ekspresi dan semangat juang yang terpancar dari setiap jurusnya.
Pelatih kepala pencak silat tim Indonesia, Coach Dedi Permana, mengaku bangga dengan pencapaian anak didiknya.
“Salsabila adalah salah satu atlet muda terbaik yang kami miliki saat ini. Dia disiplin, mau belajar, dan selalu tampil penuh semangat. Kemenangan ini bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk pencak silat Indonesia,” ujarnya.
Emas yang Penuh Makna
Emas pertama ini menjadi sangat berarti, bukan hanya karena membuka peluang Indonesia untuk bersaing di klasemen medali, tapi juga karena datang dari cabang olahraga warisan budaya bangsa. Di tengah dominasi olahraga-olahraga modern, keberhasilan pencak silat di pentas internasional menegaskan bahwa olahraga tradisional Indonesia tetap relevan dan kompetitif.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, turut memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut.
“Ini bukti bahwa olahraga tradisional kita bisa bersaing di level internasional. Saya sangat bangga dan terharu. Selamat untuk Salsabila dan tim pencak silat. Ini akan menjadi pemicu semangat bagi cabang-cabang lainnya,” kata Oktohari dalam pernyataan resminya.
Dukungan dari Tanah Air
Kabar kemenangan ini pun cepat menyebar di media sosial. Tagar #EmasPertamaAYG2025 dan #BanggaPencakSilat menjadi trending topic di Indonesia. Warganet ramai-ramai memberikan ucapan selamat dan rasa bangga kepada Salsabila serta seluruh tim pencak silat.
Banyak yang menyebut keberhasilan ini sebagai "kemenangan budaya", karena pencak silat adalah seni bela diri yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO sejak 2019. Melihat atlet muda Indonesia membawa tradisi ini hingga berjaya di pentas Asia menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Target Selanjutnya: Tambah Medali dari Kategori Tanding
Meski sudah mencetak sejarah, perjuangan kontingen pencak silat Indonesia di AYG 2025 belum usai. Tim masih memiliki peluang meraih medali tambahan dari kategori tanding, baik di sektor putra maupun putri. Beberapa nama seperti Rafli Setiawan (kelas 55 kg putra) dan Dinda Maharani (kelas 50 kg putri) disebut-sebut sebagai kandidat kuat peraih medali.
“Kami belum selesai. Emas ini jadi penyemangat. Anak-anak sudah termotivasi dan kami siap berikan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkap Coach Dedi.
Peluang Indonesia di AYG 2025
Dengan raihan emas pertama ini, Indonesia mulai merangkak naik di klasemen sementara perolehan medali. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menargetkan Indonesia bisa finis di posisi 10 besar dalam Asian Youth Games tahun ini.
Menpora Dito Ariotedjo mengaku optimistis melihat semangat para atlet muda.
“Mereka adalah generasi masa depan olahraga Indonesia. Semangat, kerja keras, dan nasionalisme mereka luar biasa. Kami di pemerintah akan terus mendukung dengan penuh,” katanya saat diwawancara dari Jakarta.
Medali emas yang diraih lewat pencak silat bukan hanya kemenangan atlet, melainkan kemenangan seluruh bangsa. Di tengah maraknya modernisasi dan globalisasi, anak muda Indonesia masih mampu menunjukkan jati diri dan membawa budaya lokal ke panggung Asia. Salsabila Anjani telah mengukir sejarah di Asian Youth Games 2025, dan ini baru permulaan.
Dengan masih banyak cabang yang akan dipertandingkan, harapan rakyat Indonesia kini membubung tinggi. Jika semangat dan kerja keras seperti ini terus dijaga, bukan tidak mungkin Indonesia akan pulang dari Tashkent dengan kepala tegak dan dada membusung bangga.