Diundang Madam Pang, Erick Thohir Bicara soal Sepakbola Asia Tenggara hingga Bahas Kualitas Wasit
Tanggal: 16 Okt 2024 09:08 wib.
Diundang oleh Presiden Federasi Sepakbola Thailand (FAT), Nualphan Lamsam, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir menghadiri pertemuan dengan para petinggi federasi sepakbola dari Asia Tenggara di Thailand. Dalam pertemuan ini, para petinggi federasi sepakbola Asia Tenggara sepakat untuk meningkatkan kualitas sepakbola ASEAN serta kualitas wasit agar dapat bersaing di level Asia.
Erick Thohir menyatakan kebahagiannya dapat bertemu kembali dengan Nualphan Lamsam atau yang dikenal sebagai Madam Pang. Pertemuan kali ini adalah sebagai respons dari undangan yang dia terima dari FAT.
"Erick Thohir syukur dapat berdiskusi dengan para Presiden Federasi Sepak Bola dari Asia Tenggara di Thailand setelah pekan lalu Presiden Federasi Sepak Bola Thailand, Nualphan Lamsam atau Madame Pang berkunjung ke Indonesia," kata Erick Thohir di laman Instagram pribadinya @erickthohir, Rabu (16/10/2024).
Menteri BUMN ini menegaskan bahwa PSSI dan FAT memiliki komitmen yang kuat untuk terus memajukan sepakbola Asia Tenggara. Hal tersebut bertujuan agar sepakbola Asia Tenggara bisa bersaing dalam kancah Asia dan dunia.
"Kami mendorong agar sepakbola di Asia Tenggara mampu membangun program pembinaan usia muda yang terstruktur, mengadakan kompetisi yang lebih ketat, serta meningkatkan kualitas wasit agar dapat bersaing di level Asia," ujarnya.
Selain itu, Erick Thohir juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh FAT kepada Timnas Indonesia yang saat ini sedang berjuang dalam fase Grup C putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dukungan tersebut dianggap sebagai tanda positif dalam hubungan kedua federasi.
"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kami bersaing di lapangan selama 90 menit, namun di luar lapangan kita kembali menjadi sahabat dan saling mendukung satu sama lain," ungkapnya.
Timnas Indonesia sendiri baru saja bertanding melawan China dalam fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertemuan antara kedua tim tersebut berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada 15 Oktober 2024.
Pertemuan tersebut disambut baik oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengembangan sepakbola di Wilayah Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan komitmen para pemangku kepentingan dalam menciptakan kemajuan yang nyata dalam olahraga sepakbola di kawasan tersebut.
Dalam diskusi antara Erick Thohir, Nualphan Lamsam, dan para petinggi federasi sepakbola Asia Tenggara, juga diperbincangkan upaya-upaya untuk pengembangan infrastruktur sepakbola, pelatihan wasit, peningkatan mutu kompetisi, dan pemberdayaan pemuda dalam dunia sepakbola. Hal ini dilakukan dengan harapan agar kualitas sepakbola di Asia Tenggara dapat terus meningkat dan mampu bersaing di level internasional.
Sepakbola memiliki peran yang sangat penting dalam mempersatukan masyarakat dan memajukan industri olahraga di setiap negara. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret untuk mengembangkan sepakbola di Asia Tenggara merupakan hal yang sangat strategis untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat, terutama bagi generasi muda yang menjadi pilar utama dalam masa depan olahraga sepakbola di kawasan tersebut.
Di samping itu, kolaborasi antara PSSI dan federasi sepakbola lainnya di Asia Tenggara merupakan wujud nyata dari semangat kerja sama antarnegara dalam mencapai tujuan bersama. Keberhasilan setiap negara dalam meningkatkan kualitas sepakbola dan memajukan olahraga ini tentu akan memberikan dampak positif bagi reputasi Asia Tenggara sebagai kawasan yang mampu menghasilkan pemain-pemain sepakbola berkualitas yang dapat bersaing di kancah internasional.
Dengan adanya pertemuan antara Erick Thohir dan Nualphan Lamsam, diharapkan kerjasama antara PSSI dan FAT dapat terus ditingkatkan dan mendukung berbagai inisiatif untuk kemajuan sepakbola di Asia Tenggara. Dalam hal ini, peran serta para pemangku kepentingan, baik pemerintah, federasi sepakbola, klub, maupun pelaku usaha terkait, sangat penting untuk memastikan bahwa visi bersama dalam pengembangan sepakbola di kawasan Asia Tenggara dapat terwujud dengan baik.