Direktur Olahraga Ducati : "Tapi Setelah di Mugello, Kami Sadar Bahwa Kami Sudah Terlambat"
Tanggal: 30 Jul 2018 13:24 wib.
Di tahun perdananya membalap dengan motor Ducati, Jorge Lorenzo gagal menampilkan penampilan terbaiknya. Juara dunia MotoGP tiga kali tersebut gagal naik ke podium tertinggi. Lorenzo pun hanya mampu menempati posisi ketujuh di klasemen akhir MotoGP 2017 dengan raihan 137 poin. Berselisih 161 poin dari Marc Marquez yang meraih gelar juara dunia MotoGP 2017.
Namun di MotoGP 2018, Lorenzo mampu memperbaiki penampilannya. Dari sembilan seri yang telah dilakoni di MotoGP 2018, pembalap berusia 31 tahun tersebut sudah dua kali menaiki podium tertinggi yakni di MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya. Sepertinya Lorenzo sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan motor Desmosedici 18 miliknya.
Namun untuk MotoGP 2019 Lorenzo memutuskan hengkang dari Ducati dan bergabung dengan Honda hingga tahun 2020. Lorenzo menggantikan posisi Dani Pedrosa yang memutuskan pensiun dari MotoGP di akhir tahun nanti.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti memberikan komentar mengenai kepindahan Jorge Lorenzo ke Honda. "Setelah Mugello, saya menghubungi manajernya, Albert Valera, dan mengatakan bahwa sekarang kita bisa bicara. Tapi ia menjawab bahwa sekarang sudah terlambat. Jadi ia memutuskan untuk pergi ke tempat lain," ujar Paolo Ciabatti, dikutip paddock-gp.com.
"Jorge tidak akan tinggal di tim jika ia tak bisa menang. Itu tak menarik untuk kedua pihak. Itu mengapa kami tak melakukan diskusi soal gaji, masa depan, dan lainnya setelah tiga balapan pertama di Eropa. Tapi setelah di Mugello, kami sadar bahwa kami sudah terlambat," Ciabatti menjelaskan.