Sumber foto: Canva

Cara Mengukur VO2 Max untuk Pelari

Tanggal: 8 Mei 2025 10:16 wib.
VO2 Max adalah salah satu indikator terbaik untuk mengukur kemampuan aerobik seseorang, terutama bagi para pelari. Istilah ini merujuk pada jumlah maksimum oksigen yang dapat digunakan oleh tubuh saat berolahraga pada intensitas tinggi. Mengukur VO2 Max sangat penting untuk pelari karena dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik tubuh mereka dapat menggunakan oksigen, yang berpengaruh pada performa mereka dalam berlari. Berikut adalah beberapa cara mengukur VO2 Max untuk pelari.

Salah satu cara paling umum untuk mengukur VO2 Max adalah melalui tes treadmill dengan pengukuran langsung. Dalam tes ini, pelari akan berlari di treadmill dengan intensitas yang secara bertahap meningkat. Selama tes, kadar oksigen yang dihirup dan karbon dioksida yang dikeluarkan akan diukur menggunakan peralatan khusus. Hasil dari pengukuran ini akan diproses untuk menentukan nilai VO2 Max. Meskipun metode ini memberikan hasil yang sangat akurat, seringkali memerlukan biaya yang cukup mahal serta perlengkapan yang canggih.

Selain tes di laboratorium, pelari juga dapat mengukur VO2 Max dengan cara yang lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan kalkulator VO2 Max berbasis lapangan. Salah satu metode yang populer adalah dengan melakukan tes cooper. Dalam tes ini, pelari harus berlari sejauh mungkin dalam waktu 12 menit. Jarak yang ditempuh selama waktu tersebut kemudian diukur dan dapat digunakan untuk menghitung estimasi VO2 Max. Rumus yang digunakan adalah: VO2 Max = (Jarak dalam meter - 504.9) / 44.73. Cara ini lebih praktis dan dapat dilakukan di mana saja.

Metode lainnya yang juga banyak digunakan oleh pelari adalah tes Rockport Walk Test. Tes ini cocok bagi mereka yang mungkin tidak mampu berlari akibat cedera atau pemula yang baru mulai berlatih. Dalam tes ini, pelari berjalan sejauh satu mil (1,6 km) dengan kecepatan maksimal yang dapat dicapai. Setelah menyelesaikan tes, pelari mencatat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jarak tersebut dan detak jantung mereka langsung setelahnya. Tinggi badan, berat badan, dan usia juga akan dimasukkan ke dalam rumus untuk mendapatkan estimasi VO2 Max. Rumus yang digunakan adalah: VO2 Max = 132.853 - (0.0769 x berat badan dalam pon) - (0.3877 x usia dalam tahun) + (6.315 x 1 untuk pria/0 untuk wanita) - (3.2649 x waktu dalam menit) - (0.156 x detak jantung setelah tes).

Pelari juga dapat memanfaatkan teknologi wearable, seperti jam tangan fitness atau aplikasi di smartphone, yang sering dilengkapi fitur untuk menghitung VO2 Max. Meskipun tidak seakurat metode laboratorium, teknologi ini memberikan estimasi yang baik dan mudah diakses. Dengan perangkat yang tepat, pelari dapat melacak kemajuan mereka dari waktu ke waktu dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kapasitas aerobik mereka.

Mengukur VO2 Max untuk pelari sangat penting, terutama ketika ingin meningkatkan performa atau menyesuaikan program pelatihan. Dengan mendapatkan data VO2 Max, pelari dapat mengatur intensitas latihan mereka dengan lebih baik untuk mencapai tujuan kebugaran sekaligus berlari dengan lebih efektif. Tak hanya untuk pelari profesional, informasi ini juga bermanfaat bagi pelari pemula untuk memahami seberapa banyak mereka dapat memaksimalkan kinerja mereka selama berlari. 

Dengan berbagai cara mengukur VO2 Max yang ada, pelari memiliki banyak pilihan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved