Brisbane Roar Lepas Rafael Struick, Keputusan ke Australia Berakhir Pahit!
Tanggal: 29 Mei 2025 10:39 wib.
Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick resmi berpisah dengan klub Australia, Brisbane Roar. Keputusan ini diumumkan klub A-League itu, Selasa (27/5/2025), setelah Struick bergabung dengan Brisbane Roar pada 16 September 2024 dari klub Belanda, ADO Den Haag. Harapan yang tinggi menyertai kedatangannya ke Australia, tetapi sayangnya perjalanan Struick di Brisbane tidak sesuai harapan.
Selama berseragam Brisbane Roar, Struick tampil dalam 10 pertandingan dengan catatan satu gol dan total 240 menit bermain. Namun, performanya yang kurang optimal membuatnya jarang mendapat kepercayaan dari pelatih. Ia harus merasakan pahitnya absen di enam laga beruntun dari skuad utama. Hal ini tentunya mengundang pertanyaan di kalangan penggemar dan analis sepak bola mengenai keputusan awal Struick untuk berkarier di Australia.
Ketika Struick bergabung dengan Brisbane Roar, banyak yang berharap ia dapat membawa angin segar bagi lini serang tim. Sebagai penyerang yang telah menunjukkan potensinya di kompetisi Eropa, kedatangannya diharapkan mampu memperkuat serangan Brisbane Roar yang sedang mencari momentum untuk bersaing di papan atas liga. Namun, kenyataan berkata lain. Meskipun Struick berusaha keras untuk menunjukkan kemampuannya, ia sering kali tertinggal di belakang para pesaingnya dalam perebutan posisi di skuad inti.
Faktor-faktor tertentu mungkin mempengaruhi karier Struick di Brisbane. Adaptasi dengan gaya permainan di liga yang berbeda, perbedaan iklim, atau bahkan tekanan untuk mencetak gol mungkin menjadi tantangan yang harus ia hadapi. Semua ini menambah kesulitan yang sudah cukup besar bagi para pemain asing yang berkarier di liga Australia. Ketika seorang penyerang tidak mendapatkan kesempatan bermain secara reguler, maka akan sulit bagi mereka untuk berkontribusi secara optimal.
Dengan minimalnya kesempatan bermain, Struick pun memberikan dampak yang terbatas terhadap tim. Meskipun ia berhasil mencetak satu gol dalam periode tersebut, statistik menunjukkan bahwa kontribusinya jauh dari ekspektasi yang diharapkan. Hal ini mengharuskan manajemen klub untuk mengevaluasi kembali komposisi tim, serta mencari solusi yang lebih baik untuk meningkatkan performa di sisa kompetisi.
Setelah kepergiannya dari Brisbane Roar, para penggemar setia tim berharap Struick dapat segera menemukan klub baru yang akan memberinya kesempatan untuk bangkit dan menunjukkan taringnya. Carier yang menjanjikan di Eropa seharusnya menjadi modal berharga saat kembali ke kompetisi yang baru. Banyak yang berharap, keputusan untuk kembali ke Benua Eropa atau bahkan liga lain di Asia Tenggara akan membangkitkan semangat dan kemampuan terbaiknya.
Ketidakberuntungan yang dialami Struick di Brisbane Roar bisa jadi pelajaran baginya untuk mengevaluasi kembali rencana karier ke depan. Keputusan ini menandai akhir dari babak yang cukup menantang dalam karier sepak bolanya sekaligus menjadi refleksi bagi semua pemain yang berkiprah di liga yang mungkin belum familiar bagi mereka.
Dengan berakhirnya kerjasama antara Rafael Struick dan Brisbane Roar, publik sepak bola Indonesia akan terus mengawasi langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pemain muda berbakat ini. Apakah ia akan mampu menemukan klub baru yang dapat memanfaatkan potensinya dengan lebih baik? Hanya waktu yang akan menjawabnya.