Atlet Boling Indonesia Ikuti Kejuaraan Dunia Boling di Las Vegas
Tanggal: 21 Nov 2017 10:33 wib.
Tampang.com - Tim Boling Indonesia yang diperkuat 6 atlet akan diterjunkan pada Kejuaraan Dunia Boling di Las Vegas, Amerika Serikat, 24 November hingga 5 Desember 2017. Kejuaraan ini diharapkan dapat mengasah kemampuan para atlet sebelum berlaga di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
“ Kami menargetkan para atlet mampu mengasah kemampuan di kejuaraan dunia. Karena disana banyak pemain-pemain kelas dunia yang ambil bagian,” kata Ronny Mandagi, sekum Persatuan Boling Indonesia (PBI).
Ke-6 atlet yang dikirim, yakni Tanya Roumimpar, Sharon Limansantoso, Putty Armein, Nadia Pramanik, Novie Phang, dan Aldila Indryati. Mereka didampingi Purvis James Granger dan Thomas Tan selaku pelatih. "Alokasi dana untik tampil di Las Vegas sekitar Rp800 juta. Dan, kita harus menalanginya lebih dulu. Ini event akhir tahun 2017 yang harus diikuti," kata Ketua PBI Suryo Bambang Sulistyo.
Mengenani Asian Games 2018, kata Suryo Bambang Sulistyo, dana yang dibutuhkan sekitar Rp26 miliar untuk mempersiapkan tim pelatnas boling yang beranggotakan 24 atlet termasuk program uji coba ke luar negeri. "Ada 6 kali uji coba yang sudah diprogramkan," katanya.
Diakui Suryo Bambang Sulistyo, memang dana yang dibutuhkan cukup besar. Tapi, ia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. "Ya, kita bakal pontang-panting lah mencari dananya apalagi jika tidak mendapat dukungan penuh," katanya.
Ketika ditanyakan apakah Indonesia bakal mampu mengulang sukses pada Asian Games Qatar 2006? "Saya tidak bisa menjamin. Tapi, kita akan berusaha maksimal untuk mencapai prestasi puncak mengingat di Asian Games 2018 hanya 6 medali emas yang diperebutkan," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Suryo Bambang Sulistyo juga mengeluhkan adanya pajak ganda yang dikenakan pemerintah terhadap pengelola boling. Dampaknya, pengelola boling banyak menutup usahanya.
"Perkembangan boling saat ini terhambat karena lintasan boling banyak yang tutup akibat pajak ganda yaitu pajak hiburan oleh pemerintah daerah dan PPN oleh pemerintah pusat. Dan, kita sudah mencoba mensurati pemerintah tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan," jelasnya.
Lebih lanjut Suryo Bambang Sulistyo mengajak semua pihak memberikan dukungan penuh terhadap tekad boling menjadi salah satu cabang olahraga yang bisa diandalkan memasok medali bagi Kontingen Indonesia pada pesta olahraga negara-negara Asia tersebut.
"Kita butuh dukungan semua pihak terutama pemerintah dalam dukungan dana persiapan menuju Asian Games 2018. Sebab, tidak gampang mempersiapkan atlit untuk mencapai prestasi maksimal. Kebutuhan dana sangat mutlak karena atlet boling itu harus lebih banyak diterjunkan ke berbagai event internasional. Semakin banyak mereka tampil maka prestasinya semakin meningkat," kata Suryo Bambang Sukistyo di Jakarta, kemarin.
Cabor boling memang bisa diandalkan dan masuk dalam daftar prioritas. Pada Asian Games Doha, Qatar 2006, Indonesia meraih 1 emas (Ryan Lalisang) dan perak (Putty Armein). Kemudian, di Asian Games Guangzhou 2010 meraih perak lewat tim putri. Dan, Asian Games Incheon, Korea Selatan 2014 meraih 2 perunggu (double putra dan tim putri).