Arema FC vs PSM Makassar: 3 Pemain Cedera, Bernardo Tavares Heran Lapangan Stadion Soepriadi Lolos Verifikasi
Tanggal: 12 Feb 2025 06:45 wib.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, kembali melontarkan kritik pedas terhadap kondisi lapangan Stadion Soepriadi yang terletak di Kota Blitar. Kritikan tersebut muncul setelah timnya hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Arema FC dalam pertandingan pekan ke-22 Liga 1 2024-2025 pada Senin, 10 Februari 2025. Yang lebih menyedihkan, tiga pemain PSM mengalami cedera yang mengharuskan mereka keluar dari lapangan.
Pertandingan antara Arema FC dan PSM Makassar digelar pada pukul 15.30 WIB. PSM sempat unggul melalui gol Nermin Haljeta di menit ke-64, sebelum akhirnya Pablo Oliveira menyamakan kedudukan hanya dua menit setelahnya. Momen ini menunjukkan betapa ketatnya laga berlangsung antara kedua tim.
Bernardo Tavares menegaskan bahwa kondisi lapangan Stadion Soepriadi sangat tidak mendukung, yang berdampak pada performa kedua tim. “Kedua tim, baik PSM maupun Arema, layak mendapatkan kondisi yang lebih baik karena lapangan ini sama sekali tidak dalam kondisi yang bagus,” ungkap Tavares usai pertandingan.
Pernyataan Tavares juga menyoroti ancaman serius terhadap keselamatan pemain. Dengan tiga anak asuhnya mengalami cedera, pelatih berusia 44 tahun itu merasa bahwa lapangan tersebut tidak berada dalam standar yang seharusnya, terutama untuk sebuah liga professional. “Saya pernah menyatakan sebelumnya bahwa kami ingin liga ini menjadi yang terbaik di Asia, tetapi kami terpaksa bermain di lapangan seperti ini. Ini jelas tidak melindungi pemain,” ujarnya penuh kekecewaan.
Dari segi permainan, Tavares menyatakan bahwa anak-anak asuhnya sudah berusaha maksimal. Meski kondisi lapangan tidak ideal, pemain PSM masih menunjukkan semangat juang yang tinggi. “Saya melihat Arema memberikan permainan yang bagus juga. Mereka menciptakan banyak peluang dalam pertandingan tadi,” kata Tavares.
Hasil pertandingan ini menyebabkan kedua tim mengalami pergeseran posisi di klasemen. Arema FC kini berada di urutan ke-10 dengan 32 poin, sedangkan PSM terpaksa turun ke urutan ke-11 dengan poin yang sama tetapi kalah dalam selisih gol. Hal ini menunjukkan betapa kompetitifnya Liga 1, di mana setiap pertandingan dapat menentukan posisi di klasemen.