Sumber foto: website

Arema FC Janji Sumbangkan 3% Pendapatan Tiket untuk Ahli Waris Tragedi Kanjuruhan

Tanggal: 9 Jan 2025 08:27 wib.
Manajemen Arema FC berkomitmen untuk menyumbangkan 3% dari pendapatan tiket ketika bertanding di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kepada ahli waris korban Tragedi Kanjuruhan. Keputusan ini diambil seiring dengan proses revitalisasi stadion yang hampir rampung.

Stadion Kabupaten Malang mengalami renovasi menyusul Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menelan 135 korban jiwa. Saat ini, proses revitalisasi stadion telah mencapai 99,5%.

1. Tiga Persen Pendapatan untuk Santunan 

Muhammad Yusrinal Fitriandi, General Manager Arema FC, menyatakan bahwa klub berpeluang untuk kembali menggunakan stadion setelah proses renovasi selesai. Namun, sebelum penggunaan resmi, survei bersama dengan pihak Kabupaten perlu dilakukan untuk memastikan kondisi Stadion Kanjuruhan.

Menurut Inal, tim kebanggaan masyarakat Malang akan mulai menggunakan Stadion Kanjuruhan, kemungkinan pada pertengahan Februari 2025. Oleh karena itu, Arema FC dijadwalkan akan menjalani pertandingan kandang melawan PSM Makassar atau PSS Sleman pada bulan tersebut.

2. Pengalokasian Pendapatan 

Inal juga menjelaskan bahwa manajemen akan mengalokasikan 3% dari pendapatan tiket yang terjual dari Stadion Kanjuruhan sebagai santunan rutin bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Besarannya akan dipotong dari total pendapatan bersih dan dibagikan secara merata kepada ahli waris dari 135 korban tewas. Santunan ini akan diberikan tanpa batas waktu yang ditentukan dan akan langsung dikirim melalui nomor rekening para ahli waris.

"Ini adalah sebuah keputusan yang didasari itikad baik. Jadi terkait tragedi Kanjuruhan, tidak ada sebuah kepentingan atau tendensi khusus yang akan saya bicarakan murni bentuk kepedulian dan misi sosialnya Arema," tegas Inal.

"Sudah kami putuskan di 3%, santunan ini diberikan ke ahli waris keluarga 135 keluarga meninggal dunia, secara samarata dari berapa nominal yang didapat dibagi 135, ini sampai batas waktu yang belum ditentukan, bisa menjadi satu tahun, dua tahun, atau kapan saja," jelasnya.

3. Santunan Tervalidasi

Inal menyatakan bahwa keputusan memberikan santunan kepada ahli waris korban tewas karena data-datanya telah tervalidasi sejak awal. Meskipun demikian, ia meminta maaf karena berapapun besaran santunan yang diberikan, tidak akan mampu menggantikan kesedihan atau kehilangan orang terkasih.

"Menjawab validitas, 135 angka yang diakui dan datanya valid, mungkin hal ini harus ada validasinya. Sementara yang kami terima validasi tentang korban itu ada 135 (orang)," tutur Inal.

"Jadi mungkin sekali lagi kami memohon maaf, bawa kami sadar uang tidak bisa menggantikan duka yang dialami keluarga korban, tapi keputusan ini diambil atas dasar empati kami ke keluarga korban Arema FC, dan sepenuhnya adalah satu jiwa," pungkasnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved