Sumber foto: Canva

Apa Perbedaan Cutting dan Bulking?

Tanggal: 28 Mei 2025 11:13 wib.
Di dunia kebugaran dan bodybuilding, istilah "cutting" dan "bulking" sering kali muncul dan dapat membingungkan bagi orang-orang yang baru mengenal dunia ini. Keduanya adalah fase penting dalam program pengembangan tubuh, tetapi masing-masing memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda. Mari kita bahas perbedaan cutting dan bulking secara mendetail.

Bulking adalah fase di mana individu berfokus pada peningkatan massa otot. Tujuan utama dari bulking adalah menciptakan surplus kalori, di mana jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih tinggi daripada jumlah kalori yang terbakar. Selama fase ini, para bodybuilder atau penggemar kebugaran biasanya mengonsumsi makanan tinggi kalori dan protein untuk mendukung pertumbuhan otot. Penting untuk diingat bahwa walaupun bulking dapat menyebabkan peningkatan massa otot, hal ini juga dapat menyebabkan penambahan lemak.

Di sisi lain, cutting adalah fase yang bertujuan untuk mengurangi lemak tubuh sambil mempertahankan sebanyak mungkin massa otot. Selama fase cutting, individu akan menciptakan defisit kalori, di mana kalori yang dibakar lebih banyak dibandingkan kalori yang dikonsumsi. Proses ini sering kali melibatkan pengurangan asupan karbohidrat dan peningkatan aktivitas fisik. Cutting biasanya dilakukan setelah fase bulking, untuk menonjolkan definisi otot yang telah dibangun.

Salah satu perbedaan utama antara cutting dan bulking terletak pada asupan kalori. Saat bulking, kalori yang masuk harus cukup tinggi untuk merangsang pertumbuhan otot. Hal ini sering disertai dengan peningkatan konsumsi protein, karbohidrat, dan lemak sehat. Sedangkan saat cutting, asupan kalori harus dikurangi, dengan fokus pada makanan yang lebih padat nutrisi untuk membantu menjaga energi tanpa menambah berat badan.

Selain itu, jenis latihan yang dilakukan selama fase ini juga berbeda. Selama bulking, individu cenderung melakukan latihan angkat beban dengan intensitas tinggi untuk memaksimalkan pertumbuhan otot. Sementara itu, selama cutting, fokus utama adalah pada latihan kardio dan penguatan otot, yang bertujuan untuk membakar kalori lebih banyak dan mempertahankan massa otot.

Dari segi durasi, fase bulking biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan fase cutting. Fase bulking dapat berlangsung beberapa bulan, tergantung pada tujuan individu dan laju pertumbuhan otot yang diinginkan. Sementara itu, fase cutting biasanya berlangsung lebih singkat, terutama menjelang kompetisi atau acara penting di mana pencapaian tampilan fisik yang ideal sangat dihargai.

Banyak individu mungkin kesulitan dalam menemukan keseimbangan antara cutting dan bulking. Hal ini karena masing-masing fase memerlukan pendekatan yang berbeda dan dapat mempengaruhi mentalitas serta motivasi seseorang. Proses bulking dapat membuat seseorang merasa "berat" atau kurang optimal dalam bergerak, sementara cutting dapat menyebabkan rasa lapar dan kelelahan karena kalori yang lebih sedikit.

Perbedaan cutting dan bulking juga dapat terlihat dari aspek psikologis. Selama fase bulking, individu sering kali merasa lebih percaya diri karena melihat peningkatan ukuran otot, sementara di fase cutting, ketidakpuasan dengan penampilan fisik atau rasa lapar yang berlebihan dapat mempengaruhi suasana hati.

Dalam praktiknya, banyak atlet dan penggemar kebugaran menggabungkan kedua fase ini dalam rutinitas mereka, sering kali dengan melakukan siklus bulking dan cutting sistematis. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan otot dan mempertahankan proporsi lemak yang sehat, sambil membangun penampilan fisik yang ideal.

Dengan memahami perbedaan cutting dan bulking, para individu yang ingin mengembangkan tubuh mereka dapat merencanakan strategi yang lebih efektif dan terarah dalam mencapai tujuan kebugaran mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved