Sumber foto: Canva

Apa Itu Negative Splits dalam Lari?

Tanggal: 22 Apr 2025 18:30 wib.
Dalam dunia lari, istilah "negative splits" sering kali menjadi perbincangan di kalangan pelari pemula maupun pelari berpengalaman. Konsep ini simple, namun memiliki banyak manfaat bagi performa lari. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan negative splits? 

Negative splits merujuk pada strategi lari di mana seorang pelari menyelesaikan bagian kedua dari jarak yang ditempuh lebih cepat dibandingkan dengan bagian pertama. Misalnya, jika seorang pelari berpartisipasi dalam lomba 10 kilometer dan menyelesaikan 5 kilometer pertama dalam waktu 30 menit, dia berusaha untuk menyelesaikan 5 kilometer kedua dalam waktu kurang dari 30 menit. Strategi ini bertujuan untuk mengelola energi dan stamina selama berlari, sehingga pelari dapat meningkatkan kecepatan di akhir lari.

Mengapa negative splits penting dalam lari? Salah satu alasan utama adalah strategi ini membantu pelari untuk menghindari kelelahan dini. Banyak pelari, terutama pemula, sering kali memiliki kecenderungan untuk berlari terlalu cepat di awal lomba, yang dapat mengakibatkan energi cepat habis sebelum mencapai garis finish. Dengan menerapkan negative splits, pelari dapat menjaga pace yang lebih stabil di bagian awal dan meningkatkan kecepatan saat kelelahannya belum terlalu terasa.

Selain itu, negative splits juga dapat memberikan keuntungan mental. Ketika seorang pelari menyadari bahwa mereka mampu berlari lebih cepat di bagian akhir, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri. Kemenangan psikologis ini sering kali menjadi pendorong yang signifikan untuk pelari, membuat mereka merasa lebih bersemangat dan tertantang untuk mencapai performa yang lebih baik di putaran berikutnya.

Namun, untuk dapat melakukan negative splits dengan baik, perencanaan dan latihan yang tepat sangat diperlukan. Banyak pelari yang menjalani latihan lari jarak jauh dengan mengatur pace untuk membiasakan diri menjalankan strategi ini. Pelari dapat menggunakan berbagai alat, seperti jam tangan GPS, untuk memantau waktu dan kecepatan mereka saat berlari. Ini memungkinkan mereka untuk mengevaluasi performa dan membuat penyesuaian yang diperlukan di latihan mendatang.

Jadwal latihan yang mencakup variasi kecepatan, termasuk lari tempo dan interval, juga dapat membantu pelari mempersiapkan diri untuk penerapan negative splits. Terakhir, penting untuk diingat bahwa implementasi negative splits juga sangat bergantung pada kondisi fisik dan cuaca. Misalnya, pada hari yang panas atau lembap, pelari mungkin perlu beradaptasi dengan kecepatan mereka untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.

Pada perlombaan, pelari yang ingin menggunakan strategi negative splits perlu memperhatikan tanda-tanda tubuh mereka. Menghargai sinyal tubuh sangat penting agar kecepatan dapat ditingkatkan dengan aman. Hal ini termasuk memperhatikan detak jantung, pernapasan, dan tingkat energi secara keseluruhan. Jika pelari merasa baik pada pertengahan jalan, maka mereka bisa start meningkatkan pace secara bertahap menuju akhir lomba.

Tidak hanya dalam balapan, teknik negative splits juga bisa diterapkan dalam latihan sehari-hari. Misalnya, saat melakukan long run, seorang pelari bisa merencanakan untuk meningkatkan kecepatan di 25% terakhir dari jarak yang ditempuh. Latihan semacam ini tidak saja membantu dalam meningkatkan kecepatan, tetapi juga stamina dan daya tahan meskipun pelari sudah merasa lelah.

Dengan pemahaman ini, pelari dapat lebih jauh menggali potensi diri dalam mencapai tujuan lari mereka. Menguasai teknik negative splits dalam lari bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mencapai peningkatan performa yang signifikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved