Sumber foto: Google

Alasan Nathan Tjoe-A-On Tidak Terlibat dalam Adu Penalti Melawan Korsel

Tanggal: 27 Apr 2024 14:37 wib.
Alasan Nathan Tjoe-A-On Tidak Terlibat dalam Adu Penalti Melawan Korsel 

Timnas U-23 Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan melalui babak adu penalti, memastikan tempat di semifinal Piala Asia U-23 2024. Nathan Tjoe-A-On tidak ikut serta dalam penalti tersebut.

Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 pada penampilan debut mereka di turnamen ini merupakan pencapaian sejarah. Garuda Muda memastikan diri ke babak empat besar setelah memenangkan adu penalti kontra Korea Selatan dengan skor 11-10. Adu penalti tersebut berlangsung sangat ketat, bahkan ada dua pemain yang menendang penalti sampai dua kali.

Dari pihak Korea Selatan, Kang Sang-yoon dan Lee Kang-hee gagal mengeksekusi penalti dengan baik. Sementara itu, Indonesia hanya gagal satu kali melalui Arkhan Fikri. Sempat juga ada sepakan kedua dari Pratama Arhan sebagai pemain ke-12 yang memastikan kemenangan Indonesia.

Namun, yang menarik, isu terbesar adalah ketidakhadiran nama Nathan Tjoe-A-On dalam sesi penalti Garuda Muda melawan Korea Selatan. Sang pelatih, Shin Tae-yong, memilih kiper Ernando Ari untuk mengeksekusi penalti sementara Nathan tampak tidak terlibat. Keputusan ini diambil setelah Korea Selatan bermain dengan 10 pemain sejak Lee Youn-jun mendapat kartu merah pada babak kedua.

Sesuai dengan Pasal 10 dalam Laws of The Game, poin 10.3 tentang Penalti menyatakan bahwa, "Jika pada akhir pertandingan dan sebelum atau selama tendangan penalti, suatu tim memiliki jumlah pemain yang lebih banyak dari lawannya, maka tim tersebut harus mengurangi jumlah pemainnya menjadi sama dengan jumlah lawannya dan wasit harus diberitahu nama dan nomor punggung dari tim tersebut atau masing-masing tim untuk pemain yang dikecualikan. Pemain yang dikecualikan tidak berhak mengambil bagian dalam tendangan penalti."

Artinya, Nathan menjadi pemain yang "dikecualikan" untuk mengambil tendangan penalti guna mengimbangi Korea Selatan yang bermain dengan 10 pemain.

Meskipun tidak turut serta dalam adu penalti, Nathan tetap menjadi sosok penting di Timnas U-23 Indonesia. Bahkan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sampai harus melobi klub Nathan, SC Heerenveen, agar melepaskan Nathan untuk bergabung dengan Timnas U-23 Indonesia dalam pertandingan melawan Korea Selatan.

Peran Nathan di luar lapangan juga tidak bisa diabaikan. Keterlibatannya dalam persiapan dan strategi tim turut berperan penting dalam kesuksesan Garuda Muda meraih kemenangan atas Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa dibalik layar, peran seorang pemain tidak hanya terlihat dari penampilannya di lapangan, namun juga dari kontribusinya dalam mendukung tim secara keseluruhan.

Komitmen dan keikutsertaan Nathan dalam aksi pemain Timnas U-23 selama pertandingan dan latihan telah memberikan dampak yang signifikan bagi tim. Meskipun mungkin namanya tidak mencuat dalam babak adu penalti, peran dan dedikasi Nathan di dalam tim akan selalu dihargai.

Diharapkan dengan keberhasilan ini, semangat dan semangat juang Timnas U-23 Indonesia semakin membara dan menjadi inspirasi bagi para pemain muda Indonesia untuk terus mengukir prestasi di level internasional. Keberhasilan melawan Korea Selatan menjadi bukti bahwa semangat juang dan kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved