Sumber foto: website

Adu Gaji Shin Tae-yong dengan Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu

Tanggal: 8 Nov 2024 20:31 wib.
Adu gaji antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dan pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, menarik untuk diperbincangkan. Sebelum pertandingan antara Timnas Indonesia dan Jepang dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 15 November 2024, perdebatan mengenai pendapatan kedua pelatih tersebut semakin menarik minat. Kedua tim akan bertemu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, dalam pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar sepak bola di kedua negara.

Menurut perkiraan, gaji bersih yang diterima Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, mencapai sekitar Rp14,2 miliar per tahun. Dengan demikian, setiap bulan, Shin Tae-yong menerima gaji sekitar Rp1,1 miliar. Angka ini bahkan belum termasuk fasilitas tambahan lainnya seperti apartemen, kendaraan, dan lain-lain yang menjadi bagian dari paket kompensasi pelatih tersebut. Sementara itu, gaji Hajime Moriyasu, pelatih Timnas Jepang, yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, juga tidak kalah menggiurkan.

Diperkirakan, Moriyasu menerima gaji sekitar USD1 juta atau senilai Rp15,7 miliar per tahun. Perjalanan kariernya dimulai ketika dia menjadi pelatih tim nasional U-23 Jepang, yang tengah mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo 2020. Pada 26 Juli 2018, setelah pelatih sebelumnya mengundurkan diri, Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) menunjuk Hajime Moriyasu sebagai pelatih baru tim nasional putra, dengan tujuan untuk Piala Dunia 2022. 

Selanjutnya, Moriyasu memimpin timnya ke Final Piala Asia AFC 2019 dan tetap memegang posisinya hingga saat ini. Menariknya, Shin Tae-yong telah memimpin Timnas Indonesia dalam 51 pertandingan, dengan hasil 24 kemenangan, 13 seri, dan 14 kekalahan.

Selama ini, Shin Tae-yong membuktikan kualitasnya sebagai pelatih yang mampu menghadirkan perubahan signifikan dalam performance Timnas Indonesia. Dengan mempertimbangkan pencapaian-pencapaiannya, gaji yang diterimanya pun terbilang pantas. Sementara Hajime Moriyasu, dengan prestasinya dalam mengangkat performa Timnas Jepang, telah membuktikan bahwa gaji yang diterimanya sebanding dengan kontribusinya.

Perbandingan gaji kedua pelatih ini menjadi suatu refleksi dari nilai dan pencapaian mereka dalam dunia sepak bola. Meski demikian, hal ini juga berhasil menarik perhatian publik terutama menjelang pertandingan besar antara kedua timnas. Perdebatan mengenai gaji pelatih tidak hanya sebagai pengetahuan semata, tetapi juga dapat menjadi bahan perbincangan yang menarik di tengah-tengah peningkatan popularitas sepak bola di Indonesia.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah sejauh mana pengaruh gaji pelatih terhadap performa timnas dalam sebuah pertandingan? Apakah gaji yang besar akan memberikan motivasi ekstra bagi pelatih untuk menghasilkan performa terbaik dari timnya? Diskusi mengenai adu gaji kedua pelatih ini juga membuka ruang untuk melihat dan memahami dinamika persepakbolaan di Indonesia serta Jepang, sekaligus mempertanyakan hal-hal yang mungkin perlu diselesaikan dalam pengelolaan timnas masing-masing negara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved