5 Aspek yang Harus Dibenahi Sepak Bola Indonesia
Tanggal: 23 Okt 2024 16:07 wib.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, seharusnya memiliki potensi besar dalam dunia sepak bola. Namun, realitasnya menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia masih tergolong tertinggal 20 tahun dari negara-negara lain. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama bagi pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri. Dalam pandangannya, terdapat 5 aspek yang harus dibenahi agar sepak bola Indonesia dapat bersaing secara global.
Faktor pertama yang disoroti oleh Indra Sjafri adalah infrastruktur sepak bola di Indonesia. Para pemain dan tim di luar negeri dapat berkembang dengan baik karena mereka didukung oleh infrastruktur yang memadai. Stadion, lapangan latihan, fasilitas medis, dan akomodasi yang memadai merupakan hal-hal yang krusial untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pemain sepak bola.
Selain itu, aspek kedua yang menjadi perhatian Indra Sjafri adalah kurikulum latihan yang benar. Di negara-negara maju, para pemain sepak bola dilatih dan terlatih dengan kurikulum yang benar dan terstandar. Mereka tidak hanya diasah keterampilan teknisnya tetapi juga aspek-aspek penting lainnya seperti kebugaran fisik, taktik permainan, dan aspek psikologis. Kurikulum yang benar akan membantu menciptakan pemain berkualitas yang siap bersaing di kancah internasional.
Aspek ketiga yang harus diperhatikan adalah pendanaan untuk pembinaan dan pengembangan sepak bola. Negara-negara yang telah mengukir prestasi di dunia sepak bola memiliki program pembinaan dan pengembangan yang solid yang didukung oleh dana yang cukup. Investasi yang cukup dalam sepak bola akan menciptakan infrastruktur yang memadai, program pelatihan yang berkualitas, serta memfasilitasi kegiatan kompetisi yang berkelanjutan.
"Negara peringkat 1 sampai 20 FIFA itu punya filosofi sepak bola sendiri, yang diturunkan ke kurikulum," ujar Indra dalam acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2024 yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Selasa (22/10/24).
Kemudian, negara-negara di Eropa, bahkan Jepang, memiliki banyak pelatih. Indra mencontohkan, Jepang yang luasnya tidak sebesar Indonesia saja memiliki 86 ribu pelatih, sedangkan Indonesia hanya 11 ribu. Hal itu berpengaruh pada pengembangan pemain.
Selain itu, menciptakan lingkungan kompetisi yang sehat merupakan aspek keempat yang tidak boleh diabaikan. Kehadiran liga yang kompetitif dan berkelanjutan akan memberikan kesempatan bagi para pemain untuk terus mengasah keterampilan mereka secara berkala. Ini juga akan menciptakan panggung yang tepat bagi para pemain muda untuk menunjukkan potensi mereka dan bersaing untuk meraih posisi di tim nasional.
Terakhir, pentingnya memperbaiki sistem pengelolaan dan tata kelola sepak bola di Indonesia. Pengelolaan yang baik akan menciptakan lingkungan yang transparan, berintegritas, dan profesional. Hal ini akan membantu menciptakan fondasi yang kuat bagi pengembangan sepak bola di Indonesia, termasuk dalam hal perekrutan, pembinaan, dan promosi pemain.
Dari penjelasan yang diberikan oleh Indra Sjafri, sepak bola Indonesia memang memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Perbaikan infrastruktur, penerapan kurikulum latihan yang benar, pendanaan yang memadai, lingkungan kompetisi yang sehat, dan sistem pengelolaan yang baik menjadi kunci utama dalam membenahi sepak bola Indonesia agar dapat bersaing secara global. Harapannya, dengan perhatian dan upaya yang serius dari berbagai pihak, Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dan mengukir prestasi gemilang dalam dunia sepak bola.