Sumber foto: website

Zona Bahaya Gunung Lewotobi Laki-Laki Jadi 9 Kilometer

Tanggal: 14 Nov 2024 18:58 wib.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi perluasan zona bahaya Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi 9 kilometer. Hal ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik yang masih signifikan hingga saat ini. Perubahan ini mulai berlaku sejak Sabtu, 9 November 2024.

Dengan adanya penambahan radius zona bahaya, masyarakat atau pengunjung tetap tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari puncak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta radius 9 kilometer untuk sektoral barat daya hingga barat laut.

Walaupun perluasan zona bahaya tersebut telah diumumkan, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali membuka beberapa titik lokasi pengungsian. Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, menyatakan bahwa hal ini dilakukan karena titik lokasi pengungsian di Kabupaten Flores Timur tidak lagi mampu menampung pengungsi yang terus bertambah jumlahnya. Salah satu tempat pengungsian terbaru yang dibuka adalah SDK Eputobi di Kecamatan Titehena, dengan rencana membuka lokasi pengungsian lainnya jika jumlah pengungsi terus bertambah.

PVMBG mencatat bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami beberapa erupsi eksplosif dalam dua hari terakhir. Rentetan erupsi tersebut dimulai dengan tinggi kolom erupsi mencapai sekitar 5.000 meter dari atas kawah G. Lewotobi Laki-Laki pada Jumat, 8 November 2024, diikuti dengan awan panas sejauh 3.000 meter ke arah timur laut. Erupsi-erupsi berikutnya terjadi dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 1.000 hingga 8.000 meter, serta menyebabkan kejadian Awan Panas dengan jarak luncur mencapai 2.000 meter dari pusat erupsi ke arah barat laut.

Kondisi ini menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki masih dalam keadaan yang sangat berbahaya, dengan aktivitas vulkanik yang meningkat secara signifikan. Perluasan zona bahaya merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh gunung tersebut.

Warga sekitar dan para pengunjung diimbau untuk memperhatikan peringatan dan informasi terbaru terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan keselamatan bersama dalam menghadapi potensi bencana tersebut. Pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat harus saling mendukung dalam menghadapi kondisi darurat akibat aktivitas vulkanik yang meningkat ini.

Selain itu, edukasi dan penyaluran informasi yang akurat juga menjadi kunci penting dalam upaya mitigasi bencana. Semua pihak harus senantiasa waspada dan siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang timbul akibat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Dalam situasi darurat akibat bencana alam, kerjasama antar lembaga pemerintah, relawan, dan masyarakat sangatlah penting. Semua pihak harus saling bekerjasama dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi bencana dengan sebaik-baiknya.

Dalam menghadapi situasi darurat, kesiapan dan koordinasi yang baik akan membantu dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak. Masyarakat diharapkan untuk tetap mematuhi peringatan dan petunjuk dari lembaga-lembaga terkait, serta selalu memperhatikan informasi terbaru terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved