YKI Tekankan Pendekatan Psikososial untuk Pemulihan Penyintas Kanker
Tanggal: 22 Agu 2025 08:12 wib.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama Etana Biotech menegaskan pentingnya pendekatan psikososial dalam mendampingi pasien kanker. Lewat workshop bertajuk “Komunikasi dan Dukungan Psikososial Survivor Kanker YKI”, YKI menekankan bahwa pemulihan pasien tidak hanya bertumpu pada terapi medis, melainkan juga dukungan emosional, sosial, dan komunikasi yang empatik.
Ketua Bidang Pelayanan Sosial YKI, dr. Siti Annisa Nuhonni, SpKFR (K), menjelaskan bahwa pasien kanker menghadapi tantangan multidimensi. Tanpa pendampingan psikososial, mereka berisiko kehilangan motivasi, mengalami depresi, isolasi sosial, hingga penurunan kualitas hidup. “Komunikasi yang hangat, konsisten, dan penuh empati dapat menjadi sumber kekuatan yang sangat berarti,” ujarnya.
Ketua Umum YKI, Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, menambahkan bahwa hubungan antara pasien dan keluarga memegang peran penting. Jika komunikasi tidak terjalin baik, beban emosional akan semakin berat dan proses penyembuhan bisa terhambat.
Senada, dr. Sylvia Detri Elvira, Sp.KJ., Subsp.PK, psikiater sekaligus praktisi psiko-onkologi, menegaskan bahwa dukungan menyeluruh sangat dibutuhkan agar pasien mampu menjalani rangkaian terapi panjang seperti kemoterapi, radiasi, dan operasi. Dukungan dari orang terdekat dinilai mampu mempercepat pemulihan, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual.
Sementara itu, Astia Dika, CPS, Certified Public Speaker dan Trainer Komunikasi Empatik, mengingatkan bahwa komunikasi bukan hanya menyampaikan informasi, melainkan menghadirkan rasa dimengerti, diterima, dan didukung. Menurutnya, komunikasi empatik terbukti berdampak positif terhadap kondisi psikologis dan kualitas hidup pasien.
YKI sendiri terus memperkuat pendekatan holistik melalui edukasi publik, konseling, pelatihan komunikasi empatik, serta kolaborasi lintas sektor bersama komunitas, medis, dan swasta. “Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa YKI tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga dimensi kemanusiaan dalam penanganan kanker,” ujar Prof. Aru.
Dengan semangat kolaborasi, YKI mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam edukasi, pendampingan, dan advokasi kanker. Harapan, kata YKI, tumbuh bukan hanya dari obat dan terapi, tetapi juga dari kehadiran, kepedulian, dan dukungan sesama.