Sumber foto: iStock

Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan, Airlangga Beri Peringatan Ini

Tanggal: 21 Jul 2024 20:29 wib.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan ancaman serius bagi Indonesia, terutama dalam hal dampaknya terhadap ekonomi, lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah memberikan peringatan penting terkait kekhawatiran akan bencana karhutla yang berpotensi terjadi. Dalam sebuah apel dan simulasi penanganan Karhutla provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2024 di Palembang, Sabtu (20/7/2024), Airlangga Hartarto menyampaikan urgensi untuk bersiap menghadapi karhutla, terutama mengingat dampak besar yang pernah dialami oleh provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2022.

Menteri Airlangga juga menyebutkan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh karhutla pada tahun 2022 mencapai Rp42,7 miliar, dengan kerugian terbesar terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar Rp11,4 miliar. Hal ini merupakan indikasi nyata akan potensi destruktif karhutla terhadap perekonomian regional.

Provinsi Sumatra Selatan, menurut Airlangga, memiliki peran penting dalam kontribusi produk perkebunan, pertanian, dan perikanan bagi kemajuan ekonomi regional. Namun, kondisi geografis yang mendukung produktivitas ini juga memberikan tantangan berupa potensi bencana alam, terutama kebakaran hutan dan lahan yang dapat merugikan sektor-sektor ekonomi utama.

Dalam konteks ini, Airlangga Hartarto menekankan pentingnya antisipasi bencana secara efektif dan berkesinambungan. Dia menegaskan bahwa upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap karhutla sangat krusial untuk melindungi kehidupan masyarakat dan meminimalisir dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Airlangga juga menyampaikan bahwa instruksi tersebut merupakan tanggapan langsung dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pengendalian karhutla, dimana penerapan Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Business Continuity Management System (BCMS) perlu dimanfaatkan.

Plt. Gubernur Sumatra Selatan, Elen Setiadi, juga turut menyuarakan upaya pencegahan karhutla yang telah dilakukan, seperti kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan, audit kepatuhan perusahaan perkebunan dan kehutanan, serta operasi modifikasi cuaca. Langkah-langkah ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengurangi risiko karhutla.

Namun, semua upaya ini tetap memerlukan dukungan dan kerjasama aktif dari seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah maupun swasta, dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisir risiko karhutla. Dibutuhkan peningkatan kesadaran akan bahaya karhutla, serta penegakan aturan dan perundang-undangan terkait pengelolaan hutan dan lahan, agar kebakaran hutan dan lahan dapat diminimalisir dengan upaya yang terintegrasi.

Untuk menghadapi ancaman karhutla, pendekatan yang holistik, terpadu, dan berkelanjutan sangat diperlukan. Hal ini mencakup pemantauan, pengamanan, penanganan, hingga pemulihan lahan terdampak, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah terkait, komunitas adat, dunia usaha, dan masyarakat lokal.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved