Sumber foto: iStock

Waspada! Ancaman Cuaca Ekstrem Mengintai Wilayah Indonesia

Tanggal: 2 Jul 2024 11:08 wib.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis perkiraan cuaca di Indonesia untuk pekan ini, yang berlaku mulai tanggal 28 Juni hingga 4 Juli 2024. Menurut BMKG, sejumlah wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2024, seperti Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian Maluku, serta sebagian Papua dan Papua Selatan.

Meskipun demikian, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi, seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang bisa disertai kilat/petir dan angin kencang, bahkan angin puting beliung serta fenomena hujan es di beberapa wilayah. Lalu, apa sebenarnya penyebab dari kondisi cuaca ekstrem ini?

BMKG menjelaskan bahwa secara global, nilai IOD (Indian Ocean Dipole), SOI (Southern Oscillation Index), dan Nino 3.4 tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Selain itu, MJO (Madden-Julian Oscillation) berada pada fase 2 (Indian Ocean) netral, yang menunjukkan bahwa tidak ada kontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

BMKG juga mencatat bahwa aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial terpantau aktif di beberapa wilayah, seperti Sumatra bagian utara hingga tengah, Kalimantan, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan. Selain itu, gelombang Kelvin juga terpantau di beberapa wilayah, seperti Sumatra bagian utara, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Pegunungan. Semua faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain itu, BMKG juga mencatat bahwa daerah konvergensi terpantau memanjang dari sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Selat Malaka, Riau, perairan sebelah barat Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Selat Sunda, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, perairan sebelah timur Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Samudera Pasifik sebelah timur Filipina, dan utara Papua Barat serta Papua Tengah. Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau di beberapa lokasi lain, seperti di Laut Halmahera hingga Samudera Pasifik sebelah utara Papua, dan di Samudera Hindia sebelah barat dan utara Sumatra.

BMKG juga menambahkan bahwa labilitas lokal yang kuat mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di banyak wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Dengan berbagai fenomena cuaca tersebut, BMKG memperingatkan bahwa ini dapat menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 28 Juni - 04 Juli 2024. Oleh karena itu, BMKG memberikan peringatan berbagai wilayah di Indonesia dengan kategori-kategori potensi cuaca ekstrem.

Namun demikian, saat ini masih terdapat wilayah-wilayah di Indonesia yang diidentifikasi dengan potensi cuaca ekstrem sebagai berikut:

- Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Pada sisi lain, potensi dampak dari bahaya hujan lebat Kategori Siaga tidak terdapat di wilayah Indonesia. Adapun kategori Waspada terdapat di wilayah Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Kemudian, potensi angin kencang juga tercatat di beberapa wilayah, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

Informasi dari BMKG ini sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah-wilayah yang berpotensi terkena dampak cuaca ekstrem. Dengan memahami dan mematuhi peringatan dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat melakukan langkah-langkah antisipasi dan persiapan yang diperlukan untuk menghadapi kondisi cuaca yang mungkin terjadi.

Penting untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan instansi terkait lainnya secara berkala agar dapat menjaga keselamatan diri dan keluarga serta mengurangi risiko dampak dari cuaca ekstrem. Dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, kesadaran dan kewaspadaan dari masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalkan potensi dampak yang ditimbulkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved