Sumber foto: website

Wartawan di Lampung Ditemukan Meninggal dalam Rumah, Jenazahnya Nyaris Membusuk

Tanggal: 27 Jul 2024 06:39 wib.
Seorang wartawan bernama Rifai (48) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Perumahan Bukit Panjerejo, Pekon Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung pada Kamis, 25 Juli 2024 malam. Mayatnya ditemukan nyaris membusuk dan mengegerkan warga sekitar.

   Rifai, yang bekerja di sebuah media online di Lampung, telah tinggal sendirian di rumah tersebut selama delapan bulan. Diduga bahwa Rifai meninggal karena sakit, mengingat bahwa ia memiliki riwayat penyakit diabetes.

Penemuan mayat Rifai bermula dari kecurigaan Harianto (27), tetangga korban, karena tidak melihat Rifai keluar rumah dan juga tidak melihat lampu rumahnya menyala selama beberapa hari. Kecurigaan itu semakin menguat ketika tercium bau tak sedap dari dalam rumah korban dan sepeda motor Rifai masih terparkir di dalam rumah. Setelah memberitahukan kepada pengurus lingkungan, warga berusaha untuk memeriksa rumah korban.

   Karena pintu rumah dalam keadaan terkunci, warga membuka pintu dengan cara mendongkel daun jendela kamar korban. Dari situ, mereka menemukan bahwa Rifai telah meninggal dunia dalam posisi tidur di kasurnya. Tubuhnya sudah membengkak dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Peristiwa ini kemudian dilaporkan kepada pihak keamanan yang segera turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kapolsek Gadingrejo AKP Hasbulloh menjelaskan bahwa pihak kepolisian bersama tenaga medis dari puskesmas Wates tiba di TKP untuk melakukan olah TKP, identifikasi, dan pemeriksaan terhadap jasad korban. "Meskipun demikian, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, jasadnya tetap dibawa ke RSUD Pringsewu untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap AKP Hasbulloh pada Jumat, 26 Juli 2024 pagi.

   Meskipun masih dalam proses penyelidikan, Kapolsek menduga bahwa kematian korban tidak terkait dengan tindak pidana, melainkan akibat sakit diabetes. Hal tersebut diperkuat dengan tidak adanya barang milik korban yang hilang, serta keterangan dari tenaga medis bahwa tidak ditemukan luka atau tanda bekas kekerasan pada tubuh korban."Menurut pihak medis, korban sebelumnya pernah berobat di puskesmas Wates karena sakit diabetes. Mereka juga menyebut bahwa Rifai sudah meninggal dunia sekitar 3-4 hari dan terdapat ciri khas akibat sakit diabetes," tambahnya.

Setelah proses visum, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk pemakaman. "Keluarga korban menyatakan sudah menerima musibah ini dan tidak ingin dilakukan autopsi," ungkap Kapolsek Hasbulloh.

   Kematian Rifai memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemantauan kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit serius. Sikap Harianto yang peka terhadap keanehan dalam kegiatan tetangganya juga menjadi contoh bagi masyarakat dalam hal kepedulian terhadap sesama. Menjaga komunikasi dan keterlibatan dengan tetangga dapat membantu mencegah kejadian yang tidak diinginkan seperti ini.

Selanjutnya, dalam keadaan darurat seperti ini, pentingnya koordinasi antara masyarakat dengan pihak berwenang seperti polisi dan tenaga medis sangat ditekankan. Ini dapat meminimalkan risiko dan memastikan tindakan yang diambil lebih terkoordinasi dan efektif.

   Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pemeriksaan kesehatan reguler, terutama bagi penderita penyakit kronis. Dengan pemeriksaan yang teratur, kita dapat mencegah atau menemukan kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih, sehingga dapat menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti yang dialami oleh Rifai.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved