Sumber foto: google

Wanita Paruh Baya Tewas Ditelan Ular Piton di Sidrap

Tanggal: 9 Jun 2024 06:38 wib.
Malang nasib Sumarni, ibu rumah tangga berusia 45 tahun itu tewas usai diterkam dan ditelan bulat-bulat oleh ular piton berukuran 6 meter pada Jumat (7/6/2024). Kejadian itu pun membuat warga Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan heboh. 

Kabid Humas Polres Sidrap, AKP Suwardi membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai petani itu memang diduga hilang sehari sebelum ditemukan didalam perut ular piton."Korban ini pamit kepada suaminya hendak menjual hasil kebun di pusat desa kepada pengepul. Selain itu korban juga ingin menukarkan tabung elpijinya," jelas Suwardi. Ular piton dipercaya menjadi salah satu jenis ular yang tergolong pemangsa besar. Terutama ketika musim panas tiba, saat mana ular-ular ini lebih sering keluar dari sarangnya untuk mencari makan. 

Namun hingga keesokan harinya, Sumarni tak kunjung pulang. Suami korban, Lanoni pun menyusul untuk mencari sang istri. Dalam upaya pencarian itu, Lanoni lalu melihat barang bawaan istrinya tergeletak di jalan, sementara ia sama sekali tak melihat istrinya. Lanoni pun memutuskan untuk meminta bantuan warga desa untuk mencari istrinya tercinta. "Suami korban merasa curiga karena melihat ada jejak ular piton di sekitar lokasi kejadian, makanya dia minta tolong warga untuk bantu mencari," jelasnya.

Tak lama setelah proses pencarian dilakukan, warga pun berhasil menemukan seekor ular piton berukuran 6 meter dengan kondisi perut yang sangat besar. Warga setempat pun memutuskan untuk membelah perut ular itu dan menemukan Sumarni dalam keadaan tak bernyawa di dalamnya. Hal ini semakin menekankan pentingnya masyarakat setempat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan bertemunya dengan ular piton.

Selain itu, peran pemerintah setempat dalam upaya penanganan konflik antara manusia dan hewan juga menjadi perhatian serius. Perlindungan terhadap habitat asli ular piton serta pemetaan daerah-daerah rawan konflik harus menjadi prioritas dalam upaya menjaga keselamatan masyarakat, terutama wanita paruh baya yang rentan dalam kondisi tertentu.

Kecelakaan yang menimpa Sumarni ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan keamanan dan kewaspadaan dalam beraktivitas di daerah yang rawan dengan keberadaan ular piton. Semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan peneliti, perlu berkolaborasi dalam upaya mengidentifikasi penyebab konflik dan menemukan solusi terbaik yang dapat meminimalisir risiko bertemunya masyarakat dengan ular piton.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved