Wamenpar Ajak Industri Pariwisata Tingkatkan Mitigasi Bencana Pasca Gempa Rusia

Tanggal: 4 Agu 2025 11:39 wib.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengeluarkan himbauan bagi seluruh pelaku industri pariwisata untuk memperkuat upaya mitigasi risiko yang mungkin ditimbulkan akibat gempa yang baru saja mengguncang Rusia. Dalam wawancaranya di Jakarta pada malam hari Rabu, Ni Luh menyampaikan bahwa kesadaran akan potensi bencana alam sangat penting untuk meningkatkan keselamatan di destinasi wisata di tanah air.

"Langkah-langkah harus diambil untuk meningkatkan kewaspadaan, memperkuat tindakan mitigasi, serta memberikan edukasi yang memadai kepada wisatawan mengenai prosedur keselamatan yang harus diikuti," ujarnya. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait kemungkinan bencana seperti tsunami, yang bisa memengaruhi banyak lokasi wisata dan menyebabkan rasa cemas baik bagi para pelancong maupun industri pariwisata setempat.

Kementerian Pariwisata berupaya keras untuk memastikan bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam pengembangan sektor ini. Karenanya, mereka melakukan koordinasi secara intensif dengan berbagai lembaga penting, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah untuk memastikan bahwa sistem peringatan dini berfungsi dengan baik, dan informasi yang akurat bisa segera disebarluaskan kepada masyarakat dan pengunjung.

"Komitmen kami adalah untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan, sehingga pariwisata kita bisa berkembang dengan cara yang tangguh, responsif, dan bertanggung jawab," tambah Ni Luh.

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga telah mengeluarkan sebuah imbauan yang disebarluaskan melalui akun resmi Instagram mereka. Dalam imbauan tersebut, pelaku usaha diharapkan dapat taat dan sigap dalam mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh otoritas terkait setelah terjadi gempa besar di Rusia.

BMKG juga aktif memberikan peringatan dini mengenai dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 8,7 yang melanda. Melalui peringatan resmi tersebut, sejumlah wilayah di Indonesia Timur, seperti Talaud, Kota Gorontalo, dan Halmahera Utara, serta beberapa daerah lain seperti Manokwari dan Raja Ampat, teridentifikasi berpotensi terdampak.

Menurut laporan, gempa yang terjadi ini menimbulkan gelombang kecil dengan ketinggian kurang dari 0,5 meter antara pukul 14.52 hingga 16.30 WIT. Selain itu, Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) juga memperingatkan bahwa tsunami dapat mencapai beberapa negara lain, termasuk Jepang, Filipina, Alaska, Hawaii, dan Guam, serta berpotensi berdampak pada wilayah Indonesia.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tetap mengikuti informasi terbaru seputar penanganan bencana dan titik-titik evakuasi melalui saluran resmi pemerintah, agar tidak terpengaruh oleh berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Edukasi yang tepat dan pemahaman yang baik mengenai prosedur keselamatan akan sangat membantu dalam menciptakan suasana yang lebih aman di sektor pariwisata, terutama di masa-masa ketika ancaman bencana seperti ini meningkat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved