Wamenekraf Irene Umar: Pertunjukan Budaya Jadi Simbol Persatuan Nusantara

Tanggal: 28 Agu 2025 14:12 wib.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menilai Pagelaran Sabang Merauke menjadi bukti nyata bagaimana pertunjukan budaya mampu memperkuat persatuan bangsa. Menurutnya, ajang yang bertajuk Hikayat Nusantara itu menunjukkan bahwa para pegiat kreatif dari berbagai daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke, bisa bersatu menghadirkan sebuah karya besar lintas subsektor ekonomi kreatif dari musik, fesyen, seni pertunjukan, hingga kriya.

Pagelaran yang digelar 23–24 Agustus 2025 itu menampilkan kolaborasi lebih dari 1.500 seniman dalam bentuk teater, tarian daerah dan kontemporer, busana etnik karya desainer nasional, hingga musik tradisi yang berpadu dengan sentuhan modern. Kehadiran Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children’s Choir, bersama musisi nasional seperti Yura Yunita dan Padi Reborn, semakin menghidupkan kisah-kisah rakyat Nusantara mulai dari Yuyu Kangkang, Malin Kundang, Si Tumang, Mahadewi, hingga Calon Arang.

Bagi Irene, kekuatan utama dari pertunjukan ini bukan sekadar pada kemegahan artistik, melainkan pada nilai persatuan yang dipancarkan dari karya kolektif para seniman. “Kita keluar dari pertunjukan ini penuh dengan rasa bangga dan inspirasi. Pesan pentingnya jelas: kita tidak boleh terpecah belah. Kita harus saling menguatkan dalam perbedaan, karena kita Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, dan ini hanya ada di Indonesia,” ucapnya penuh semangat.

Kemenparekraf sendiri menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi lintas subsektor melalui pendekatan hexahelix yang melibatkan pemerintah, pelaku industri, komunitas budaya, akademisi, media, dan masyarakat. Dengan cara ini, karya seni pertunjukan Indonesia tak hanya memperkuat identitas nasional, tetapi juga berperan sebagai motor pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Sejak pertama kali digelar pada 2022 oleh iForte dan BCA, Pagelaran Sabang Merauke konsisten menjadi wadah yang memadukan tradisi dengan kreativitas modern. Tahun ini, skala acaranya kian megah dengan lebih dari 31 lagu, 100 koreografi, ratusan busana penari, dan puluhan penampilan spesial. Dari Bungong Jeumpa asal Aceh, Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan yang berpadu dengan atraksi Barongsai kelas dunia, Manuk Dadali dari Jawa Barat yang diperkaya tari Jaipong, hingga Mahadewi yang dibawakan Padi Reborn bersama Yura Yunita semuanya menjadi mosaik indah tentang keberagaman yang menyatu dalam satu panggung Nusantara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved