Wamendiktisaintek Dorong UNIB Fokus Kembangkan Riset Pulau Terluar Enggano

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie meminta Universitas Bengkulu (UNIB) untuk memperkuat riset dengan fokus pada Pulau Enggano, salah satu pulau terluar Indonesia. Ia menilai keunggulan Pulau Enggano yang unik dan strategis perlu menjadi prioritas penelitian karena dapat memberikan nilai lokal sekaligus memiliki daya saing di tingkat internasional.

“Keunggulan Pulau Enggano luar biasa, sebagai pulau terluar memang harus dijadikan fokus. Saya sangat menghargai riset yang punya kekhasan lokal, tetapi bisa dibawa ke panggung internasional,” ujar Stella dalam kunjungannya ke Bengkulu, Selasa.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi seharusnya mampu mengembangkan sains dan teknologi yang berakar pada potensi daerah masing-masing. Menurutnya, universitas yang memiliki fokus riset jelas akan lebih mudah mencapai kualitas tinggi, sebagaimana terjadi di berbagai ekosistem akademik internasional.

Stella juga mengapresiasi langkah UNIB yang telah menetapkan sejumlah bidang penelitian unggulan, seperti konservasi, pertanian berkelanjutan, hilirisasi produk kopi, riset pulau terluar, ekosistem hutan tropis pesisir, serta flora khas seperti bunga raflesia. Menurutnya, fokus riset ini tidak membatasi ruang akademik, tetapi justru menjadi daya tarik untuk mengumpulkan peneliti lintas disiplin yang ahli di bidangnya.

Ia bahkan menyebut kehadiran ilmuwan dengan julukan khas, seperti “Profesor Rafflesia” atau “Profesor Kutu Putih” dari Bengkulu, sebagai contoh nyata bahwa penelitian dengan kekhasan lokal bisa melahirkan pakar yang dikenal dunia. Stella menegaskan Kementerian siap mendukung agar fokus riset yang dikembangkan UNIB dapat tumbuh lebih optimal dan berdampak luas.