Sumber foto: google

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Pesan-pesan Pentingnya dalam Masa Krisis Iklim

Tanggal: 18 Jul 2024 23:22 wib.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menyoroti pentingnya kesadaran atas dampak buruk krisis iklim yang semakin memprihatinkan. Dalam kesempatan tersebut, beliau memaparkan tiga pesan yang dianggap krusial untuk diperhatikan oleh seluruh pihak untuk menghadapi tantangan krisis iklim yang semakin nyata.

Pertama-tama, Ma'ruf menekankan pentingnya dorongan terhadap riset dan pengembangan teknologi inovatif sebagai bagian dari usaha pemulihan lahan terdegradasi dan menangani dampak perubahan iklim yang pahit. Upaya ini diyakini menjadi hal yang mendasar dalam memperbaiki kerusakan alam yang menjadi imbas dari krisis iklim. Menurut beliau, pengembangan teknologi energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan hidrolik, dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menjadi penyebab utama dari emisi gas rumah kaca.

Dalam penyampaiannya pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ma'ruf juga menegaskan urgensi pembangunan ekosistem transportasi yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, kendaraan berbahan bakar hidrogen, dan sistem transportasi massal yang dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi masyarakat serta instansi pemerintah dan swasta untuk bergerak menuju pola hidup yang lebih berkelanjutan.

Pesannya yang kedua adalah tentang pentingnya menjamin bahwa dampak dari perubahan iklim ditanggung secara adil dan merata oleh semua pihak terkait. Hal ini, menurutnya, harus mempertimbangkan tanggung jawab sejarah, tingkat kerentanan, dan kapasitas masing-masing pihak. Pemerintah, bersama dengan pihak terkait, diingatkan untuk memperhatikan pendanaan khusus untuk penanganan perubahan iklim dan transfer teknologi dari negara-negara yang memiliki emisi besar kepada negara-negara yang rentan terdampak. Dengan demikian, hal ini dianggap sebagai wujud dari tanggung jawab global yang harus dijalankan secara tanggap dan adil.

Selain itu, dalam konteks mitigasi dan adaptasi iklim, Ma'ruf menekankan perlunya memperhitungkan kebutuhan dan kerentanan kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan keadilan dalam upaya penanganan dampak perubahan iklim, sehingga tidak ada pihak yang tertinggal dalam proses adaptasi tersebut.

Pesan terakhir yang disampaikan adalah tentang pentingnya memperkuat tata kelola lahan dan hutan sebagai bagian dari strategi nasional yang terintegrasi dalam berbagai kebijakan pembangunan. Ma'ruf menyoroti perlunya meningkatkan pengawasan atas aktivitas yang dapat memperburuk degradasi lahan, serta mendorong peningkatan kepatuhan terhadap regulasi dengan penerapan sanksi yang sesuai. Beliau menegaskan bahwa restorasi lahan harus menjadi bagian integral dari strategi pembangunan nasional agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

Seiring dengan pesan dari Wakil Presiden, Sekjen PBB Antonio Guterres pada tahun 2023 telah memperingatkan bahwa era pemanasan global telah berakhir dan bumi kini memasuki era pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan. Guterres menegaskan bahwa perubahan iklim sudah nyata dan yang terjadi saat ini baru permulaan. Kendati demikian, upaya tersebut belum terlambat untuk mengendalikan kenaikan suhu global hingga batas maksimal 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Guterres memperingatkan bahwa pencegahan terhadap dampak buruk perubahan iklim memerlukan aksi yang dramatis dan tepat pada waktunya.

Kenaikan suhu global ini sebagian besar dipicu oleh penggunaan bahan bakar fosil, seperti BBM dan batu bara, yang memicu efek rumah kaca serta mengurungkan panas matahari di bawah atmosfer, yang menaikkan suhu bumi secara signifikan. Hasilnya, gelombang panas dengan suhu ekstrem, mencapai 40 hingga 50 derajat Celsius, semakin sering terjadi di berbagai negara. Hal ini membawa implikasi serius terhadap kesehatan manusia, pertanian, dan lingkungan secara keseluruhan.

Dari sudut pandang ini, pesan-pesan yang disampaikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi semakin relevan dalam konteks upaya penanganan krisis iklim yang semakin mendesak. Penting bagi seluruh pihak untuk waspada dan proaktif dalam mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan mendorong pengembangan teknologi inovatif, menjamin keadilan dalam penanggulangan dampak, serta memperkuat tata kelola lahan dan hutan sebagai bagian dari strategi nasional. Dengan demikian, diharapkan kesadaran akan krisis iklim akan semakin meningkat di berbagai lapisan masyarakat, sehingga upaya bersama dalam menjaga lingkungan dapat dilakukan secara optimal. Hal ini diperlukan untuk menghadapi tantangan krisis iklim yang semakin berat di masa depan. Semoga pesan-pesan dari para pemimpin dunia, termasuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dapat menjadi landasan bagi langkah-langkah konkret dalam menjaga satu-satunya rumah kita, Bumi. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved