Viral! Balita Dianiaya di Daycare Depok, Diduga Ditendang dan Ditusuk
Tanggal: 1 Agu 2024 08:32 wib.
Laporan terbaru mengejutkan datang dari seorang ibu bernama RD yang anaknya, seorang balita berusia dua tahun, diduga menjadi korban kekerasan di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat. Sang ibu mengungkapkan bahwa dia baru mengetahui insiden tersebut setelah menerima laporan dari guru sekolah anaknya pada Rabu (24/7) lalu.
Menurut penuturan RD kepada wartawan di KPAI, Jakarta Pusat, pelaku kekerasan tersebut diduga adalah Ketua Yayasan dari daycare tempat anaknya berada. RD menyatakan bahwa setelah mendapat laporan dari sekolah, ia segera mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut. Hasilnya, dia menemukan bukti bahwa anaknya telah menjadi korban aksi kekerasan sejak 10 Juni 2024.
"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," ujarnya.
Lebih lanjut, ibu ini menambahkan bahwa bukti ini sejalan dengan memar-memar yang terlihat di tubuh anaknya setelah pulang dari daycare. Meskipun RD mencoba untuk mengonfirmasi pihak daycare tentang kejadian ini, mereka membantah tudingan tersebut.
Namun, hasil pemeriksaan dokter menyimpulkan bahwa memar yang dialami korban bukan disebabkan oleh demam, melainkan akibat benturan dan tekanan. Hal ini menjadi bukti yang menguatkan dugaan RD terhadap daycare tersebut. Ia pun melaporkan aksi dugaan penganiayaan yang dialami anaknya ke Polres Metro Depok dengan nomor LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.
Selain itu, RD juga telah mengadukan peristiwa tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Komisioner KPAI Dian Sasmita menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima pengaduan tersebut dan sedang melakukan penyelidikan.
"Kami sudah menerima pengaduan terkait dugaan penganiayaan yang dialami oleh anak Ibu Rizki yang masih 2 tahun. Kami dalam tahap melakukan telaah. Jadi, memang dari kuasa hukum dan ibu sudah melakukan pelaporan di kepolisian, berkas-berkas sudah kita terima dan beberapa bukti sudah kita terima," ucap Dian.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap keamanan anak-anak di institusi pendidikan. Hal ini juga mengingatkan orangtua untuk selalu waspada dan memeriksa lingkungan tempat anak belajar serta bermain. Kejadian ini sekaligus menjadi pemicu bagi lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan pengawasan yang lebih ketat demi melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan.