Viral Aksi Mesum di TPU Kebon Nanas, Ini Penjelasan Pengelola dan Reaksi Warga

Tanggal: 31 Jul 2025 07:59 wib.
Kejadian memalukan kembali mengusik ketenangan publik usai beredarnya video viral sepasang muda-mudi yang tertangkap basah melakukan aksi mesum di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur. Aksi tak senonoh tersebut dilakukan secara terang-terangan pada Minggu (27/7) sekitar pukul 09.00 pagi, memicu gelombang keresahan warga sekitar.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala TPU Kebon Nanas, Muhaimin, buka suara. Ia mengakui bahwa aksi mesum di area pemakaman bukan hal baru. Bahkan, menurutnya, kejadian serupa sudah kerap terjadi, terutama di area blad 17 — sebuah wilayah yang masih dalam tahap pengembangan sebagai lahan baru.

“Untuk kejadian kemarin itu memang viral, tapi sebenarnya kejadian seperti ini sudah sering. Area blad 17 memang rawan karena ada banyak bangunan liar dan jalur masuk yang tak terkendali,” jelas Muhaimin di lokasi, Selasa (29/7).

Muhaimin menjelaskan bahwa lemahnya pengawasan terjadi karena luasnya area TPU, mencapai sekitar 17 hektare. Dengan keterbatasan personel pengamanan, apalagi di area yang minim penerangan dan terisolasi, aksi asusila menjadi sulit dicegah secara maksimal.

“Biasanya dilakukan oleh gelandangan atau pengemis. Mereka memanfaatkan momen ketika petugas sedang sibuk atau saat patroli tidak aktif, seperti pagi, sore, bahkan malam hari,” tambahnya.

Dalam insiden terbaru yang menjadi viral, pasangan pelaku diketahui mengaku telah menikah secara siri. Meski begitu, menurut Muhaimin, perbuatan mereka tetap tidak bisa dibenarkan.

“Tempat dan waktunya tidak etis. Ini ruang terbuka, tempat umum, dan penuh makna sakral. Begitu laporan masuk dari warga, langsung kami tindak lanjuti,” tegasnya.

Setelah diamankan, pasangan tersebut langsung diserahkan kepada Satpol PP dan Dinas Sosial Jakarta Timur untuk penanganan lebih lanjut sesuai prosedur yang berlaku.

Sebagai tindak lanjut dari kejadian ini, pihak pengelola TPU berjanji akan memperkuat koordinasi dengan aparat terkait guna menertibkan bangunan liar serta meningkatkan pengawasan, khususnya di area rawan.

“Kami tidak ingin kesakralan tempat ini terus tercoreng. Ini tempat peristirahatan terakhir, bukan tempat pacaran apalagi tindakan tak senonoh,” pungkas Muhaimin.

Respons Warga: Malu, Resah, dan Mendesak Penataan

Keresahan juga dirasakan warga sekitar yang mengaku sudah sering menyaksikan kejadian serupa. Seorang warga berinisial BR (39) mengatakan bahwa area TPU yang minim penerangan dan pengawasan memang kerap menjadi lokasi perbuatan tidak senonoh.

“Sudah sering kepergok. Kadang anak muda pacaran, kadang lebih dari itu. Kami warga malu sendiri, apalagi ini makam, bukan tempat buat begituan,” ungkap BR saat ditemui di lokasi.

Warga berharap Pemerintah Kota Jakarta Timur segera melakukan langkah konkret, termasuk pembenahan infrastruktur, pemasangan lampu penerangan, penambahan petugas pengamanan, hingga penertiban bangunan liar yang marak berdiri di sekitar area pemakaman.

Sebagai langkah awal, pihak Satpol PP dikabarkan akan memperketat patroli, sementara sejumlah spanduk imbauan larangan tindakan asusila juga mulai dipasang di beberapa area publik serupa, seperti di Taman Langsat, Jakarta Selatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved