Urbanisasi Meningkat, Kota-Kota Besar Kewalahan?

Tampang.com | Setiap tahun, gelombang urbanisasi semakin besar. Ratusan ribu warga desa pindah ke kota besar demi mengejar mimpi hidup lebih baik. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kota-kota besar di Indonesia semakin kewalahan menampung lonjakan penduduk baru.

Kepadatan Tinggi, Fasilitas Tak Bertambah
Jakarta, Surabaya, Bandung, dan kota besar lainnya kini mengalami tekanan luar biasa. Kepadatan penduduk meningkat, tapi penambahan fasilitas umum, hunian, dan transportasi publik berjalan lambat.

“Transportasi makin padat, biaya hidup naik, dan pemukiman kumuh makin meluas. Kota tak lagi menjadi solusi, tapi masalah baru,” ujar Winda Syafira, peneliti urban planning dari UI.

Migrasi Desa-Kota Bukan Hanya Angka
Urbanisasi kerap dianggap sebagai pertanda kemajuan ekonomi, namun di sisi lain, desa-desa mengalami kekosongan usia produktif. Petani dan pelaku ekonomi lokal banyak yang pergi, meninggalkan pertanyaan besar soal ketahanan desa.

“Desa kehilangan generasi mudanya. Ketimpangan makin terasa antara kota yang padat dan desa yang sepi,” tambah Winda.

Masalah Sosial Meningkat di Perkotaan
Meningkatnya jumlah penduduk urban juga berkorelasi dengan kenaikan angka pengangguran, kriminalitas, dan permukiman ilegal. Banyak migran yang tidak memiliki keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan kota.

“Urbanisasi yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menambah beban sosial dan memperburuk ketimpangan,” kata Winda.

Perlu Perencanaan Kota yang Berkelanjutan
Pakar menyarankan agar pemerintah pusat dan daerah mengadopsi pendekatan perencanaan kota yang berbasis data, inklusif, dan berpihak pada kelompok rentan. Program seperti desentralisasi ekonomi dan pengembangan kota kecil perlu dipercepat.

“Kota harus menjadi tempat tinggal yang layak, bukan hanya padat dan mahal. Dan desa juga harus diberi insentif agar tetap hidup dan menarik,” tegas Winda.

Keseimbangan Kota dan Desa adalah Kunci
Urbanisasi tidak bisa dihindari, tapi harus dikelola dengan cermat. Tanpa perencanaan menyeluruh, Indonesia bisa menghadapi krisis kepadatan kota dan kemunduran desa secara bersamaan.