Upaya Pelestarian Ondel-Ondel: Gubernur Pramono Dorong Cinta Budaya Betawi

Tanggal: 28 Mei 2025 20:49 wib.
Tampang.com | Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan pentingnya pelestarian ondel-ondel sebagai simbol budaya Betawi yang kaya dan beragam. Dalam pertemuannya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, beliau mengemukakan keprihatinannya mengenai penggunaan ondel-ondel untuk mengamen di lingkungan jalanan. Menurutnya, ondel-ondel yang secara tradisional juga digunakan dalam berbagai perayaan dan acara kebudayaan seharusnya dipandang sebagai artefak budaya yang perlu dilestarikan dan dihargai.

“Keberadaan ondel-ondel di jalanan tidak seharusnya menjadi pemandangan yang biasa. Mereka harus dipandang sebagai perwujudan budaya Betawi yang sejati,” ujar Pramono. Menurutnya, pelestarian ini tidak hanya memerlukan perhatian dari pemerintah, tetapi juga dukungan dari masyarakat dan para seniman itu sendiri agar mereka dapat tampil di berbagai acara dan festival kebudayaan secara layak dan terhormat.

Saat ini, tercatat ada sekitar 42 sanggar ondel-ondel yang beroperasi di Jakarta. Pemprov DKI sudah mulai memberikan perhatian khusus kepada sanggar-sanggar ini untuk memastikan keberlangsungan adat dan budaya Betawi. “Saya ingin menggarisbawahi pentingnya perawatan dan pengembangan ondel-ondel. Jangan sampai mereka diorientasikan hanya untuk mencari nafkah di jalan, melainkan harus berada dalam lingkungan yang lebih mendukung,” tegasnya.

Pramono lebih jauh menjelaskan bahwa fenomena ondel-ondel yang mengamen di jalanan tidak hanya merupakan kesalahan individu, namun juga mencerminkan kurangnya dukungan dan fasilitas yang selama ini diberikan kepada para seniman. Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak, mulai dari komunitas seni hingga masyarakat luas, agar berkolaborasi dalam memberikan panggung bagi seni ondel-ondel. “Kita perlu bersama-sama menyusun peraturan dan undang-undang yang dapat mendukung keberadaan ondel-ondel dalam berbagai acara di ibu kota,” pungkasnya.

Lewat kebijakan ini, diharapkan ke depan ondel-ondel dapat kembali ke jalur tradisional mereka, di mana mereka berfungsi sebagai penyemarak berbagai perayaan dan acara kebudayaan, bukan lagi mengais rezeki di pinggir jalan. Hal ini tentu menjadi langkah positif bagi pelestarian budaya sekaligus memberikan ruang bagi para seniman untuk berkarya dengan lebih baik dan lebih berdaya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved