Udara Jakarta dan Bandung Makin Kotor, Di Mana Aksi Nyata Pemerintah?
Tanggal: 12 Mei 2025 22:23 wib.
Tampang.com | Polusi udara kembali menjadi momok di kota-kota besar Indonesia. Jakarta dan Bandung mencatat indeks kualitas udara yang memburuk drastis dalam beberapa bulan terakhir. Akibatnya, keluhan kesehatan seperti ISPA, asma, hingga gangguan pernapasan kronis terus meningkat.
Namun yang menjadi sorotan adalah respons pemerintah yang dinilai lambat dan tidak sistemik. Di tengah himpitan krisis udara bersih, masyarakat bertanya: apakah pemerintah benar-benar serius?
Data Tak Lagi Bisa Dibantah
IQAir dan BMKG melaporkan bahwa rata-rata kualitas udara Jakarta pada pagi hari berada di kategori “tidak sehat” selama lebih dari 40 hari dalam dua bulan terakhir. Kota Bandung menyusul dengan level PM2.5 yang jauh melebihi batas aman WHO.
“Ini bukan lagi masalah musiman atau cuaca. Akar masalahnya adalah emisi kendaraan, industri, dan minimnya ruang terbuka hijau,” ungkap Yulianto Prakoso, peneliti lingkungan dari Universitas Indonesia.
Janji vs Realita: Kebijakan Tak Kunjung Konkret
Pemerintah pusat dan daerah sebenarnya telah menjanjikan berbagai solusi seperti pembatasan kendaraan, elektrifikasi transportasi publik, hingga penanaman pohon massal. Namun sebagian besar hanya berakhir sebagai wacana.
“Transportasi publik masih belum memadai, insentif kendaraan listrik terlalu mahal untuk rakyat kecil, dan penegakan hukum terhadap industri pencemar hampir tidak ada,” tegas Yulianto.
Warga Mulai Bertindak Sendiri
Di tengah ketidakpastian kebijakan, masyarakat urban mulai mengambil langkah pribadi: membeli alat pemurni udara, memakai masker N95 setiap hari, hingga mengandalkan aplikasi untuk memantau kualitas udara sebelum keluar rumah.
Sayangnya, pendekatan ini hanya bisa dilakukan oleh kelas menengah ke atas. Sementara kelompok rentan seperti buruh, pedagang kaki lima, dan anak sekolah tetap terpapar tanpa perlindungan berarti.
Apa yang Harus Dilakukan?
Pengamat kebijakan lingkungan menyarankan:
Pengetatan standar emisi dan audit terhadap industri pencemar
Penataan kota yang memperbanyak jalur hijau dan pejalan kaki
Subsidi transportasi umum dan kendaraan listrik secara inklusif
Edukasi publik dan transparansi data kualitas udara
Langit Abu-abu Adalah Alarm Bahaya
Kualitas udara bukan sekadar isu lingkungan, tapi soal hak hidup sehat. Jika pemerintah tak segera bertindak, maka dampaknya akan merusak generasi masa depan — baik dari sisi kesehatan maupun produktivitas. Saatnya kebijakan tak hanya berhenti di konferensi pers.