Trump Siapkan Surat untuk Perlakuan Dagang Baru bagi Ratusan Negara
Tanggal: 2 Jul 2025 12:11 wib.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam waktu dekat merencanakan untuk mengirimkan surat kepada sekitar 200 negara yang menjelaskan mengenai kebijakan tarif terbaru serta ketentuan perdagangan yang harus dipatuhi. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh Fox News pada Minggu, 29 Juni, Trump mengungkapkan bahwa sebelum tenggat waktu 9 Juli, surat tersebut akan segera dikirim kepada semua negara tersebut.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah memberikan penangguhan terhadap tarif dagang tertentu bagi negara-negara, termasuk negara-negara di Uni Eropa, hingga tanggal 9 Juli mendatang. Dalam pernyataannya, Trump menyatakan bahwa isi surat-surat tersebut akan merinci ketentuan baru yang diperlukan untuk terlibat dalam perdagangan di pasar AS.
“Melalui surat itu, kami akan menyampaikan pesan, 'Kami merasa terhormat untuk menjalin kerjasama, dan ini adalah syarat yang perlu Anda penuhi agar bisa berdagang di Amerika Serikat… Semoga Anda beruntung,’” ungkapnya.
Trump juga mengekspresikan harapannya bahwa dengan mengirimkan surat-surat tersebut, permasalahan perdagangan yang selama ini ada dengan berbagai negara dapat teratasi. Ia menjelaskan bahwa sebelum menetapkan syarat-syarat perdagangan tertentu, Amerika akan melakukan evaluasi terhadap defisit perdagangan dan cara negara-negara lain memperlakukan Amerika.
“Yang akan kami lakukan adalah menilai bagaimana suatu negara memperlakukan kami. Apakah mereka bersikap baik kepada kami atau tidak? Untuk beberapa negara, kami tidak terlalu mempermasalahkannya, dan kami akan menerapkan tarif yang cukup tinggi,” kata Trump menambahkan sikapnya yang tegas dalam masalah tersebut.
Selain itu, dalam pernyataan yang dikeluarkannya pada Jumat, 27 Juni, Trump juga memberitahukan bahwa pihak pemerintahannya telah menghentikan negosiasi dengan Kanada terkait pajak layanan digital yang sebelumnya dikenakan kepada perusahaan-perusahaan teknologi asal Amerika. Dalam wawancara tersebut, ia mengonfirmasi bahwa kebijakan penangguhan tersebut akan terus diberlakukan hingga Kanada mencabut pajak yang dinilai merugikan.
Trump menilai bahwa Kanada mengenakan tarif yang sangat tinggi, bahkan sampai 400 persen kepada para petani asal Amerika, dan menyebut negara tersebut sangat sulit untuk diajak bekerja sama serta mempunyai kebijakan yang cukup keras. “Ada beberapa hal yang tidak kami sukai dan keadaan-keadaan di mana mereka mengambil keuntungan. Kami berharap hubungan kita dengan Kanada dapat membaik," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengulangi keinginannya untuk melihat Kanada menjadi negara bagian ke-51 Amerika Serikat dengan menyatakan bahwa negara tersebut “sangat bergantung” pada AS. Dengan mengirimkan surat ini, diharapkan hubungan perdagangan antara AS dan negara-negara tersebut dapat terbangun dengan lebih baik dan saling menguntungkan.