Sumber foto: Google

Transformasi Dukungan Pemprov DKI untuk Persija: 30 Bus Transjakarta Berwajah Macan Kemayoran dan JIS Jadi Markas Utama

Tanggal: 26 Mei 2025 23:05 wib.
Tampang.com | Jakarta – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan langkah konkret Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menunjukkan dukungan penuhnya kepada klub sepak bola kebanggaan ibu kota, Persija Jakarta. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 30 unit bus Transjakarta akan di-branding dengan identitas dan nuansa khas klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. "Saya juga sudah meminta kepada Transjakarta kurang lebih nanti ada 30 bus besar dan kecil yang akan di-branding, branding-nya adalah Persija,” ucap Pramono saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

 


Jakarta International Stadium Resmi Jadi Kandang Persija

Selain branding bus, Pramono juga memastikan kabar gembira bagi para Jakmania. Jakarta International Stadium (JIS) kini telah resmi ditetapkan sebagai markas utama atau home base Persija Jakarta. Ini berarti, seluruh pertandingan kandang tim ibu kota akan secara konsisten digelar di stadion megah bertaraf internasional tersebut. “JIS itu sekarang sudah dikerjasamakan dengan Persija secara penuh. Sehingga pertandingan seluruh Persija home base itu ada di JIS,” kata Pramono.

 


Antisipasi Lonjakan Penonton: Jembatan Penghubung JIS-Ancol

Penetapan JIS sebagai markas Persija dan rencana penyelenggaraan konser internasional tentunya akan membawa dampak pada peningkatan jumlah pengunjung. Untuk mengantisipasi padatnya penonton di setiap pertandingan maupun konser internasional, Pemprov Jakarta akan membangun sebuah jembatan sepanjang 300 meter yang menghubungkan stadion dengan kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Proyek ini diharapkan menjadi solusi fundamental bagi permasalahan aksesibilitas dan parkir.

 


Kolaborasi BUMD Demi Kelancaran Aksesibilitas

Pramono menegaskan pentingnya kolaborasi antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jakarta, yakni Ancol dan JakPro, dalam mewujudkan proyek jembatan ini. Ia mengakui adanya ego sektoral di masa lalu yang menghambat kerja sama. "Overhead-nya akan ada, termasuk antara Ancol dan JAKPRO juga sudah setuju untuk pembangunan jembatan. Saya juga sudah berbicara kepada Dirut JAKPRO maupun Ancol, dua-duanya harus duduk karena ini saling menguntungkan,” jelas Pramono.


Transjakarta sebagai Penopang Mobilitas Penonton

Pembangunan jembatan tersebut juga akan melibatkan peran aktif Transjakarta. Pramono menyebut bahwa layanan shuttle bus dari Ancol ke JIS akan disediakan guna mempermudah akses penonton dan sekaligus memanfaatkan lahan parkir yang sangat luas di kawasan Ancol. Integrasi transportasi ini diharapkan dapat mengurai kemacetan dan memudahkan mobilitas puluhan ribu suporter maupun penikmat konser.


JIS sebagai Alternatif Utama Stadion Besar

Gubernur Pramono juga mengungkapkan visinya untuk menjadikan JIS sebagai alternatif utama untuk konser dan pertandingan besar, di samping Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Selama ini, SUGBK menjadi satu-satunya pilihan utama untuk acara berskala masif, sehingga seringkali ketersediaannya menjadi kendala.

 


Potensi Kapasitas Parkir Ancol yang Luar Biasa

Dengan fasilitas parkir yang memadai di Ancol, JIS diyakini dapat menjadi pusat hiburan berskala global yang mampu menampung banyak acara. “Selama ini enggak ada tempatnya. Semuanya harus ke GBK. Untuk itu saya yakin pasti bisa, karena di Ancol, lokasi parkirnya bisa sampai dengan 10 ribu lebih,” ujarnya optimis. Kapasitas besar Ancol menjadi kunci dalam strategi ini.


Belajar dari Pengalaman Konser Sebelumnya di JIS

Meski demikian, upaya besar ini muncul di tengah catatan kritik terhadap aksesibilitas JIS pada penyelenggaraan konser sebelumnya. Pramono sendiri bercerita, dirinya sempat menonton langsung pertandingan Persija kontra Malut United di JIS. Laga itu diwarnai penyalaan flare oleh suporter The Jakmania yang menyebabkan pertandingan sempat dihentikan pada menit ke-75.


Insiden Flare dan Komitmen Gubernur

Pramono memilih meninggalkan stadion setelah insiden flare, meskipun pertandingan tetap dilanjutkan dan berakhir imbang 0-0. Insiden ini menunjukkan tantangan dalam pengelolaan event besar di JIS, terutama terkait disiplin penonton. Namun, Gubernur tetap yakin pada potensi JIS.

 


Keyakinan pada JIS sebagai Pilihan Tepat untuk Persija

Meskipun ada insiden tersebut, Pramono tetap menunjukkan keyakinannya pada JIS. “Saya yakin Persija gak salah untuk memilih JIS,” ungkap Pramono. Keyakinan ini diperkuat dengan adanya rencana perbaikan aksesibilitas dan kolaborasi antar-BUMD yang diharapkan mampu menjadikan JIS benar-benar siap sebagai venue berstandar internasional yang nyaman dan aman bagi semua.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved