Sumber foto: Google

Transformasi Digital di Indonesia, Apakah Sudah Sekelas Negara Maju?

Tanggal: 26 Mei 2025 17:18 wib.
Tampang.com | Arah Digitalisasi Indonesia Terus Melaju, Tapi Apakah Kita Sudah Siap Seperti Negara Maju?Pemerintah Indonesia sedang berada di jalur cepat dalam mendorong transformasi digital lintas sektor. Berbagai inisiatif, mulai dari pelayanan publik berbasis aplikasi, sistem pendidikan daring, rekam medis digital, hingga digitalisasi UMKM terus dikembangkan demi mewujudkan masyarakat yang lebih modern dan efisien.Namun di balik semangat besar itu, muncul pertanyaan mendasar: apakah Indonesia sudah benar-benar siap menyaingi negara-negara maju dalam membangun ekosistem digital yang matang dan menyeluruh?Konektivitas Meningkat, Tapi Kesenjangan Digital Masih MembayangiTidak bisa dipungkiri, penetrasi internet Indonesia dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data terbaru, pengguna internet di Indonesia telah menembus angka 215 juta jiwa. Tapi kenyataannya, peningkatan jumlah pengguna belum diiringi dengan pemerataan kualitas akses.Di wilayah perkotaan, akses internet cepat dan stabil kini menjadi bagian dari gaya hidup—dari belanja, transportasi, hingga layanan keuangan serba digital. Namun, di pelosok-pelosok Indonesia, sinyal lemah, harga kuota mahal, hingga minimnya infrastruktur jaringan masih menjadi hambatan utama.Kondisi ini menciptakan digital divide, kesenjangan yang membuat sebagian masyarakat terhubung penuh dengan ekosistem digital, sementara yang lain masih terpinggirkan.Belajar dari Estonia dan Korea Selatan, yang Sudah Melampaui Era ManualEstonia kerap disebut sebagai "negara digital" paling sukses di Eropa. Hampir seluruh layanan pemerintah—dari administrasi penduduk hingga pemilu—dilakukan secara online. Warga bahkan bisa mengakses layanan publik hanya dengan satu kartu identitas digital.Sementara Korea Selatan telah menjelma menjadi benchmark global dalam urusan kecepatan internet dan adopsi teknologi digital. Kehidupan warganya sudah lekat dengan sistem transportasi canggih, layanan pendidikan berbasis AI, dan sistem pembayaran tanpa sentuhan.Apa yang membuat mereka sukses? Bukan hanya karena teknologi, tapi karena adanya visi jangka panjang, investasi infrastruktur sejak dini, dan peningkatan literasi digital secara menyeluruh.Singapura dan Tiongkok Bangun Ekosistem Teknologi yang TerintegrasiSingapura menjadi contoh bagaimana negara kecil bisa menjadi besar dalam transformasi digital. Melalui inisiatif Smart Nation, pemerintah Singapura mengintegrasikan data lintas sektor: dari pengawasan kota lewat CCTV berbasis AI, layanan publik yang cepat, hingga sistem kesehatan terpadu yang efisien.Tiongkok juga menjadi kekuatan besar dalam ekosistem digital dunia. Meski menghadapi kritik soal kontrol data dan privasi, negara ini berhasil membangun masyarakat cashless yang sepenuhnya tergantung pada teknologi digital. WeChat dan Alipay tidak hanya menjadi dompet elektronik, tapi juga alat komunikasi, pembayaran tagihan, hingga layanan transportasi.Indonesia Butuh Lebih dari Sekadar Aplikasi dan JaringanTransformasi digital tidak bisa hanya bertumpu pada teknologi semata. Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam membangun fondasi digital yang kuat dan merata.Pertama, literasi digital masih rendah di banyak daerah. Masih banyak masyarakat yang belum memahami risiko keamanan siber, hoaks digital, dan cara menggunakan teknologi secara bijak. Kedua, SDM digital—terutama di bidang programming, cybersecurity, dan AI—masih sangat kurang, baik dari segi jumlah maupun kualitas.Selain itu, digitalisasi UMKM masih butuh pendampingan intensif. Banyak pelaku usaha mikro belum terbiasa memanfaatkan platform online untuk promosi dan penjualan. Padahal, sektor inilah yang menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.Kolaborasi Jadi Kunci Mewujudkan Indonesia Digital yang InklusifIndonesia punya potensi besar untuk menjadi kekuatan digital di Asia Tenggara. Tapi untuk mewujudkannya, diperlukan kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, sektor swasta, komunitas teknologi, dunia pendidikan, dan masyarakat itu sendiri.Perlu regulasi yang pro-pertumbuhan tapi tetap melindungi pengguna, pelatihan digital massal bagi pelajar hingga pelaku UMKM, serta pemerataan jaringan internet ke wilayah-wilayah tertinggal.Transformasi digital bukan hanya soal infrastruktur atau aplikasi, melainkan tentang membentuk masyarakat yang siap, sadar, dan terhubung secara cerdas. Jika langkah-langkah strategis ini dilakukan secara konsisten, Indonesia tidak hanya siap bersaing, tapi juga bisa menjadi pemimpin digital di kawasan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved