Transaksi Judol Pegawai KPK Mencapai Rp 111 Juta, Ada yang Sudah Kecanduan
Tanggal: 15 Jul 2024 13:33 wib.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto mengatakan, ada 17 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga terlibat judi online. Pegawai yang terlibat judi online tersebut mulai dari sopir hingga pegawai urusan dalam. "Sesuai laporan, kemarin ada 17 pegawai KPK. Namun, sampai saat ini ketika kita cek, pegawai KPK itu (kebanyakan) sudah tidak bekerja di KPK," terang Hadi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengkonfirmasi adanya pegawai KPK yang terlibat judi online. Setelah dicocokkan dengan data kepegawaian, saat ini hanya ada delapan orang yang masih aktif dan sedang ditindaklanjuti Inspektorat KPK. Sementara sembilan orang lainnya, sudah bukan pegawai KPK dan ada yang sudah diberhentikan.
Di antara sembilan pegawai tersebut, ada yang menjadi petugas rumah tahanan (rutan) yang terlibat kasus dugaan pungutan liar (pungli) dan termasuk dalam 60 pegawai KPK yang dipecat. “Hanya 8 orang, yang 9 itu sudah ada yang dicek di kepegawaian itu bukan pegawai KPK, ada juga yang sudah diberhentikan,” jelas Alex. Hal ini menunjukkan bahwa masalah korupsi tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat umum, namun juga sudah merambah ke institusi yang seharusnya menjadi penegak hukum.
Alex menyampaikan, total transaksi judi online 17 pegawai dan mantan pegawai KPK mencapai Rp 111 juta. Terkait rinciannya, Alex menyebut bahwa nilai transaksinya beragam, mulai dari Rp 100.000, Rp 200.000, dan Rp 300.000. Namun, total nilai transaksi yang dilakukan untuk judi online mencapai Rp 74 juta dari 300 kali transaksi.
Meskipun sudah ditindaklanjuti Inspektorat, Alex mengaku, pihaknya belum melakukan klarifikasi sejak kapan delapan pegawainya bermain judi online. Ia menduga bahwa pegawai yang terlibat judi online mungkin sedang iseng sehingga melakukan perbuatan yang dilarang tersebut. “Mungkin pas lagi iseng kali ya, menganggur, bengong, main itulah,” ungkap Alex.
Terpisah, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto menuturkan, Inspektorat KPK masih mengumpulkan keterangan terkait keterlibatan sejumlah pegawai dalam judi online. Pada Selasa, (9/7/2024), pihaknya sepakat untuk memberantas dan mencegah judi online agar tidak semakin menular ke banyak orang. “KPK dalam berbagai kesempatan juga telah mengingatkan seluruh pegawainya, mengenai dampak dan bahaya praktik judi online ini," kata Tessa.
Kasus transaksi judol yang melibatkan pegawai KPK mencapai Rp 111 juta dan adanya pegawai yang sudah kecanduan merupakan cerminan dari betapa meresapnya masalah korupsi di berbagai lapisan masyarakat, bahkan di kalangan institusi penegak hukum. Tindakan nyata perlu segera dilakukan untuk membersihkan lembaga ini dari segala bentuk penyimpangan dan memastikan bahwa KPK tetap menjadi lembaga yang teguh dalam memberantas korupsi.
Kita berharap bahwa kasus ini menjadi momentum untuk melakukan reformasi internal yang lebih mendalam, tidak hanya di lembaga KPK, namun juga di seluruh institusi pemerintahan. Masyarakat juga perlu terus mengawasi dan mendukung upaya-upaya pemberantasan korupsi agar lembaga-lembaga penyelenggara negara dapat dijaga integritasnya dan berfungsi sesuai dengan tujuan dan peran mereka dalam menjaga keadilan dan kebenaran.
Dengan harapan untuk membangun pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi menjadi cita-cita yang bisa tercapai dengan upaya bersama dari semua pihak terkait.
Berdasarkan hal-hal di atas, perlu adanya langkah-langkah preventif dan kuratif yang lebih serius di kalangan pegawai KPK dan lembaga-lembaga sejenis agar tidak terjerumus ke dalam perilaku korupsi dan kecanduan terhadap hal tersebut.