Tragis, Perempuan Muda di Semarang Tewas dengan 15 Luka Tusuk
Tanggal: 25 Okt 2024 19:21 wib.
Polisi telah mengonfirmasi bahwa Robiyatul Adawiyah (28), seorang perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kosnya di Kawasan Peterongan, Kota Semarang, pada Jumat, 18 Oktober 2024 dini hari, meninggal karena luka tusuk. Paling tidak terdapat 15 luka tusuk di seluruh tubuh korban.
Hingga saat ini, pelaku tindak kejahatan tersebut masih belum berhasil ditangkap, tetapi identitasnya telah dikenal oleh pihak kepolisian. Penyimpulan mengenai luka tusuk tersebut diperoleh setelah dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Ada 15 luka tusukan oleh senjata tajam yang menembus organ dalam," ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, saat berada di kantornya pada Senin (21/10/2024).
Organ dalam korban yang terkena tusukan meliputi paru-paru, liver, dan ginjal. Tulang iga depan korban juga mengalami keretakan akibat luka tusukan. Luka tusuk pada payudara dengan kedalaman mencapai 20 cm menyebabkan tulang iga patah, menembus paru-paru, dan liver.
Adapun luka tusuk di bagian kanan atas dada mencapai 9 cm, dan korban juga mengalami luka tusuk di bagian punggung. "Kerusakan pada paru-paru, liver, dan ginjallah yang menyebabkan korban meninggal dunia," lanjut Kombes Irwan.
Ia menuturkan bahwa kejadian ini diduga merupakan pembunuhan tanpa motif perampokan. Sampai saat ini, pihak kepolisian belum menemukan adanya barang-barang milik korban yang hilang. Selain itu, polisi juga menduga bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan kenal-mengenal.
"Dari rekaman CCTV yang kami peroleh, pelaku langsung menuju ke kamar korban," tambahnya.
Ternyata, pada saat kejadian, pelaku diduga tercatat dalam rekaman CCTV sedang memanjat pagar samping rumah kos korban. Pelaku mengenakan kaus dan celana pendek berwarna gelap. Beberapa saksi juga melihat seseorang yang diduga sebagai pelaku keluar dari kamar korban sambil membawa sebilah pisau. Saat mengetahui hal tersebut, para saksi merasa ketakutan dan memilih untuk mengunci pintu kamarnya masing-masing.
Kejadian yang menimpa Robiyatul Adawiyah ini merupakan peristiwa pahit yang seharusnya tidak terjadi. Menurut data kejahatan di Indonesia, kasus kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi, dan penanganan masalah keamanan merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian serius dari pihak keamanan setempat.
Kepolisian daerah setempat diharapkan dapat segera menangkap pelaku untuk memastikan keamanan dan keadilan bagi keluarga korban. Selain itu, kesadaran akan pentingnya sistem keamanan di lingkungan tempat tinggal juga harus ditingkatkan untuk menghindari terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.
Keselamatan dan perlindungan bagi perempuan di lingkungan masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Dugaan kejahatan yang menimpa Robiyatul Adawiyah harus diusut tuntas dan pelaku harus diadili sesuai hukum yang berlaku. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.