Tragis! Pedagang Telur Gulung Tewas Dikeroyok di Rumah Kontrakan Usai Dituduh Maling Motor
Tanggal: 8 Des 2024 18:36 wib.
Seorang pedagang telur gulung berinisial MR (32) tewas dikeroyok oleh massa setelah dituduh sebagai maling motor. Jasadnya ditemukan penuh luka di sebuah rumah kontrakan di Tebet, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan bahwa awalnya korban disuruh oleh bosnya untuk belanja telur, namun tak kunjung kembali. Saat itu, bosnya bersama dengan karyawan lain mencari keberadaan korban. Ternyata, korban sedang berada di stasiun Bekasi. Namun, saat bertemu, korban malah melarikan diri. "Bosnya teriak 'maling motor' dan diikuti orang lain yang ada di lokasi," ujar Ade Ary dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11/2024).
Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP M. Suwarno menambahkan bahwa korban ditemukan meninggal dunia di halaman depan rumah kontrakan pada Selasa, 3 Desember 2024 pukul 09.00 WIB. Terdapat luka-luka tak wajar pada tubuh korban. "Kita panggil tim identifikasi terus kita kirim jasadnya ke Rumah Sakit Cipto untuk diautopsi," ujar dia.
Suwarno juga mengatakan bahwa pihaknya kemudian melakukan penyelidikan. Sebanyak lima orang saksi pun diminta keterangan. Menurut saksi, korban bekerja di sekitar situ. Kemudian, dia disuruh membeli telur oleh bosnya, namun tidak pernah kembali. "Informasi awalnya dia kerja di situ, terus pinjam motor, terus nggak kembali terus akhirnya dia ditemuin di Bekasi, di sana diamankan. Sempat dipukulin orang yang sekitar situ yang melintas," ujar Suwarno.
Proses penyelidikan tetap berlanjut. Korban kemudian dibawa ke kontrakan oleh bos dan karyawan lainnya. "Yang punya motor ini, bosnya ini jualan telur gulung. Korban kerja sudah 6 bulan. Dia disuruh beli telur sama si bosnya itu, tapi dia tidak kembali," tambahnya. Suwarno memastikan akan mengusut tuntas kasus ini. "Korban kira kirimkan ke Cipto untuk diautopsi, nanti dari hasil autopsi kita lakukan penyelidikan. Dari sekarang kita juga lakukan penyelidikan orang-orang terkait siapa saja yang ini korban saat itu," pungkasnya.
Kematian tragis pedagang telur gulung MR mengguncang masyarakat sekitar, karena kasus ini menunjukkan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat kita. Situasi di mana asumsi dan tuduhan sembrono terhadap seseorang dapat berujung pada aksi kekerasan yang tidak terelakkan menunjukkan bahwa keamanan sosial dan keadilan masih merupakan isu yang nyata dalam masyarakat kita.
Kasus ini adalah contoh nyata bagaimana praduga tak bersalah tidak dipegang teguh oleh masyarakat kita. Kriminalisasi dan aksi kekerasan sebagai penyelesaian masalah menimbulkan dampak serius pada hak asasi manusia dan mendiskriminasi seseorang tanpa proses hukum yang benar dan adil.
Penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian menjadi penting untuk memastikan keadilan bagi korban dan menemukan para pelaku kekerasan. Selain itu, perlunya adanya edukasi kepada masyarakat tentang prinsip praduga tak bersalah dan hukuman yang berpihak kepada keadilan.
Kasus seperti ini juga memperlihatkan lemahnya keamanan sosial di masyarakat kita. Pentingnya peran aparat keamanan untuk melindungi hak asasi manusia setiap warga negara menjadi semakin mendesak. Kerja sama antar institusi dan pemberdayaan masyarakat untuk bersikap adil dan tetap menjunjung tinggi hukum sangat diperlukan dalam upaya menjaga kondusivitas dan keadilan sosial.
Kesimpulannya, kasus kematian tragis pedagang telur gulung MR harus menjadi peringatan bagi kita semua bahwa praduga tak bersalah, keamanan sosial, dan keadilan masih menjadi isu yang sangat penting dalam masyarakat kita. Upaya pencegahan aksi kekerasan, perlindungan hak asasi manusia, dan edukasi kepada masyarakat tentang pemahaman hukum dan keadilan harus menjadi prioritas dalam membangun masyarakat yang adil dan aman bagi semua. Penegakan hukum yang adil dan perlindungan hak asasi manusia tanpa pandang bulu menjadi kunci utama dalam menjaga kedamaian dan keadilan di masyarakat.