Tragis, Nenek di Lampung Kena Peluru Nyasar saat Masak
Tanggal: 2 Agu 2024 21:42 wib.
Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang nenek berusia 64 tahun di Lampung. Rohani, begitu dia dipanggil, mengalami luka akibat peluru nyasar yang mengenainya saat sedang memasak di dapur rumahnya di Jalan Purnawirawan Raya, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Kedaton, pada Sabtu, 27 Juli 2024 pukul 10.30 WIB. Peluru tersebut menembus atap dapur dan mengenai pergelangan tangan korban.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik, menyatakan bahwa proyektil tersebut telah diamankan sebagai barang bukti. "Kami akan melakukan uji balistik untuk menentukan jenis senjata yang digunakan dalam insiden ini," katanya pada hari Minggu, 28 Juli 2024.
Umi berharap melalui uji balistik tersebut dapat mengungkap sumber tembakan yang mengenai korban. Meskipun peluru tidak menembus pergelangan tangan, korban mengalami luka yang cukup signifikan sehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis."Saat kejadian, korban sedang duduk sambil memasak, tiba-tiba peluru nyasar menembus atap dapur dan mengenai pergelangan tangannya," jelas Umi.
Ditegaskan oleh Umi, saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal-usul tembakan dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Sangat disayangkan melihat insiden seperti ini terjadi di tengah masyarakat. Lampung, yang seharusnya aman dan tenteram, harus mengalami kejadian yang merenggut keamanan dan keselamatan warganya. Ini menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama aparat keamanan, untuk lebih meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap penggunaan senjata api.
Data dari Polda Lampung juga menunjukkan bahwa kasus peluru nyasar bukanlah kasus pertama yang terjadi di wilayah tersebut. Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi aparat keamanan dan pemerintah setempat. Tindakan tegas perlu segera diambil agar masyarakat dapat merasa aman dan terlindungi di lingkungannya sendiri.
Selain itu, penting bagi pemerintah setempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan senjata api. Kesadaran akan bahaya dan resiko yang ditimbulkan oleh kelalaian dalam menggunakan senjata api perlu disosialisasikan secara massif. Masyarakat juga harus memahami bahwa penggunaan senjata api bukanlah hal yang sepele dan dapat berakibat fatal jika tidak diatur dengan benar.
Apa yang terjadi pada Rohani, nenek berusia 64 tahun di Lampung, harus menjadi pembelajaran bagi kita semua. Keamanan dan keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama, dan tindakan preventif harus terus dilakukan agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang. Kami berharap peristiwa ini menjadi pemicu bagi perubahan nyata dalam mengatasi masalah peluru nyasar di Indonesia.
Masyarakat juga dibutuhkan untuk lebih proaktif dalam melaporkan jika ada hal yang mencurigakan terkait penggunaan senjata api di sekitar lingkungan mereka. Kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan akan sangat membantu dalam mengurangi kemungkinan terjadinya insiden serupa di masa depan. Serta, perlu adanya kontrol yang lebih ketat terhadap peredaran senjata api ilegal di masyarakat.