Tragis! Guru Terjerat Kasus Narkoba, Meninggal dengan Kondisi Tergantung di Penjara
Tanggal: 17 Nov 2024 20:04 wib.
Sebuah berita mengejutkan datang dari Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, yang membuat banyak orang terkejut. BK, seorang pria berusia 35 tahun yang juga seorang guru, dilaporkan meninggal dunia pada Jumat, 8 November 2024. Bahkan yang lebih tragis, BK dikabarkan meregang nyawa dengan kondisi tergantung saat berada di dalam sel tahanan Polda Banten.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa BK sebelumnya tersandung kasus narkoba dan diamankan oleh Satnarkoba Polda Banten pada Rabu, 6 November 2024. Kabarnya, pihak keluarga mendapatkan laporan bahwa pada Jumat, 8 November 2024, BK telah meninggal dunia dalam kondisi yang tragis.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, menyampaikan bahwa BK merupakan salah satu pelaku penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Dia berhasil diamankan di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak pada Rabu, 6 November 2024.
"Barang buktinya yaitu 1 buah paket yang didalamnya terdapat kantong plastik putih berisikan 2 buah paket plastik putih bening yang berisikan Narkotika jenis tanaman ganja dengan berat bruto +-69,79 gram beserta 1 buah handphone merek Xiaomi warna biru milik tersangka," ungkap Didik saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (10/11/2024).
Dari hasil pemeriksaan tim, Didik menjelaskan bahwa pelaku mengaku mendapatkan narkotika jenis tanaman ganja tersebut dari Ed yang saat ini berstatus DPO. "Saat itu, pelaku diamankan ke Mapolda Banten. BK ditempatkan di ruangan khusus Ditresnarkoba Polda Banten," tambahnya.
Namun, Didik memaparkan bahwa pada Jumat sekitar pukul 08.45 WIB, BK ditemukan dalam keadaan tergantung di ruangannya dan sudah tidak bernyawa yang diduga sebagai kasus bunuh diri.
"Diketahui jenazah ditemukan dalam keadaan tergantung dengan ikat pinggang dalam keadaan sudah tidak bernyawa, namun saat ini masih dilakukan pendalaman terkait penyebab kematian tersangka sambil menunggu hasil visum dari Biddokkes Polda Banten," jelasnya.
Seorang anggota DPRD Kabupaten Lebak, Agus Ider, juga turut memberikan pernyataan terkait peristiwa ini. Menurutnya, sebelum keluarga mengetahui kematiannya, BK dikabarkan hilang selama dua hari.
"Informasi dari keluarga, saudara BK dua hari meninggalkan rumah dan tidak tahu keberadaannya," kata Agus kepada awak media, Sabtu lalu.
Pihak keluarga terus berusaha mencari tahu keberadaan BK dengan cara menghubungi telepon seluler miliknya namun tidak mendapat jawaban. Kepergian BK meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan rekan kerjanya di SMKN 1 Bayah.
Kasus BK menunjukkan betapa seriusnya masalah penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Sebagai seorang pendidik, BK seharusnya menjadi sosok panutan bagi generasi muda. Namun, keterlibatannya dalam kasus narkoba telah berujung pada akhir hidupnya yang tragis.
Pemerintah, lembaga pendidikan, serta keluarga harus terus mengingatkan pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba, terutama kepada generasi muda. Diperlukan upaya lebih lanjut dalam memberikan pemahaman dan mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari hal-hal negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Semoga peristiwa tragis ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Selamatkan generasi masa depan dengan memberikan edukasi yang tepat dan memadai.