Sumber foto: website

Tragis, Guru Les Bahasa Mandarin Tewas dengan Luka Tembak, Tinggalkan Wasiat Mengharukan

Tanggal: 7 Sep 2024 09:27 wib.
Seorang guru les bahasa mandarin ditemukan tergeletak di dalam rumahnya di Perumahan Delta Asri 7, Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2024) malam. Korban yang tinggal sendirian diduga bunuh diri dengan menembakan senapan angin ke dadanya.

Berita mengenai kematian tragis seorang guru les bahasa mandarin, Phoa Fendi Santoso (28), warga Pedurungan, Kota Semarang, mengejutkan masyarakat sekitar. Phoa Fendi Santoso mencurahkan energi dan waktu untuk mengajar bahasa mandarin kepada murid-muridnya di Perumahan Delta Asri 7 Desa Magelung Kaliwungu Selatan. Namun, nasib malang telah menyertainya hingga akhir hayatnya.

Juwahir, tetangga korban, mengaku mendengar letusan senjata namun tidak terlalu keras. Hal ini menambah kesedihan bagi masyarakat sekitar yang mengetahui kepergian Phoa Fendi Santoso. Juwahir juga mengungkapkan bahwa korban jarang bergaul dengan tetangganya, seiring kesibukannya membuka kursus bahasa mandarin.

Kapolsek Kaliwungu AKP Edi Sukamto Nyoto mengungkapkan bahwa murid-murid yang datang ke rumah Phoa Fendi Santoso terkejut ketika menemukan bahwa guru mereka tidak merespons. Biasanya, Phoa Fendi Santoso selalu tepat waktu mengajar pukul 7 malam. Kekhawatiran pun mulai menyelimuti mereka.

Saat muridnya mencoba masuk ke rumah, mereka menemukan Phoa Fendi Santoso sudah terkapar. Polisi yang datang ke lokasi kejadian menemukan senapan angin laras panjang berada tidak jauh dari tubuh korban. Luka tembakan di dada korban menambah duka yang mendalam bagi semua pihak yang mengenalnya.

Petugas yang datang ke lokasi juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditulis tangan dan rapi oleh Phoa Fendi Santoso. Di dalam surat wasiat tersebut, Phoa Fendi Santoso menyatakan bahwa perbuatannya dilakukan untuk bertemu dengan orangtuanya yang sudah meninggal dunia.

Namun, bukan hanya itu, di surat wasiat tersebut juga terdapat informasi bahwa harta yang dimiliki Phoa Fendi Santoso akan diserahkan sepenuhnya kepada gereja yang ada di wilayah Tlogosari Kota Semarang. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk dikremasi dan abunya dilarung di Pantai Marina Semarang, mengikuti keinginan kedua orangtuanya.

Selain itu, petugas Inafis Polres Kendal juga berhasil mengamankan sejumlah barang milik korban dan senjata angin yang diperkirakan digunakan untuk menembak Phoa Fendi Santoso. Selain itu, terdapat dua surat wasiat yang ditemukan di samping korban, menambah misteri di balik kejadian tragis ini.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Soewondo Kendal, sementara polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini saat ini sedang ditangani oleh Polsek Kaliwungu dan Polres Kendal untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Phoa Fendi Santoso.

Kepergian Phoa Fendi Santoso meninggalkan duka yang mendalam bagi semua pihak yang mengenalnya. Semoga kasus ini dapat segera terungkap dengan adanya fakta-fakta yang dapat membantu mengungkap kebenaran di balik kematian tragis ini. Dukungan dan doa bagi keluarga dan murid-muridnya sangat dibutuhkan agar mereka dapat melalui masa berduka ini dengan tegar. Semoga Phoa Fendi Santoso mendapatkan kedamaian di alam sana.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved