Sumber foto: Goggle

Tragedi Toyota Rush Vs Kereta Api: 6 Nyawa Melayang, PT KAI Digugat

Tanggal: 24 Jul 2024 10:41 wib.
Tragedi Toyota Rush vs kereta api yang mengakibatkan 6 korban jiwa telah menimbulkan dampak yang panjang dan menyedihkan. Kejadian tragis ini terjadi di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 21 Juli 2024. Mobil Toyota Rush tersebut membawa 7 orang penumpang, namun hanya 1 orang yang selamat dari peristiwa tersebut. Keluarga yang menjadi korban terdiri dari pasangan suami istri Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51), serta lima orang anak mereka, yaitu Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22), dan Niko Manulang (20).

 Kasus ini kini menimbulkan efek beruntun bagi pihak-pihak yang terlibat. Siraja Oloan, sebuah komunitas marga-marga di Sumatera Utara, berencana untuk melaporkan PT KAI karena dianggap lalai dalam menjaga keselamatan di jalur kereta api. Ketua Umum Siraja Oloan Sumut, Sanggam Bakara, menegaskan bahwa lokasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu terletak di dekat pemukiman padat penduduk. Menurutnya, keluarga korban akan menggugat PT KAI secara perdata karena dianggap ada kelalaian yang mengakibatkan kejadian tragis ini.

Upaya hukum ini diambil karena pihak KAI disinyalir tidak memperhatikan keselamatan masyarakat. Sanggam Bakara juga menuntut agar Kepala PT KAI dicopot dari jabatannya karena dianggap mengabaikan keselamatan masyarakat. Keluhan juga disampaikan terkait ketidakhadiran pihak KAI dalam memberikan dukungan dan simpati kepada keluarga korban. 

 Selain itu, kesaksian warga juga menyebutkan bahwa perlintasan kereta api tanpa palang pintu telah menelan banyak korban jiwa. Selain itu, peletakan batu beton di pinggir rel juga mengganggu pandangan pengemudi saat akan melintas. Manajer Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin, juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa mobil tersebut tidak mengindahkan klakson yang diberikan oleh masinis sehingga kecelakaan tak terhindarkan.

Kondisi seluruh penumpang kereta api dalam keadaan selamat, namun PT KAI memohon maaf atas keterlambatan yang dialami oleh penumpang kereta api. Peristiwa ini sangatlah memilukan dan menunjukkan bahwa keselamatan di perlintasan kereta api merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga dengan baik.

 Setelah kecelakaan ini, penting bagi otoritas terkait untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh perlintasan kereta api di berbagai wilayah. Memasang palang pintu dan rambu peringatan yang jelas serta memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai keselamatan di perlintasan kereta api harus menjadi prioritas. Dengan begitu, diharapkan kejadian tragis semacam ini tidak perlu terulang kembali di masa depan. Menjaga keselamatan di perlintasan kereta api bukan hanya tanggung jawab PT KAI semata, namun juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved