Tragedi di Selat Nenek: Ketiga Korban Kapal Tenggelam Ditemukan

Tanggal: 30 Jun 2025 10:33 wib.
Badan Sar Nasional (Basarnas) Tanjungpinang di Kepulauan Riau telah resmi menutup operasi pencarian dan penyelamatan korban dari insiden kapal longboat yang tenggelam di perairan Selat Nenek. Penutupan operasi ini diumumkan setelah ketiga korban berhasil ditemukan.

Kepala Pos SAR Batam, Dedius, menyampaikan informasi tersebut pada Jumat, menegaskan bahwa operasi SAR dihentikan pada pukul 12.30 WIB setelah pencarian intensif selama beberapa hari. Ketiga korban, yang ditemukan pada hari ketiga operasi pencarian, terdiri dari Muhammad Fahri Kurniawan (23 tahun), Fadli yang akrab disapa Papat (28 tahun), dan Firdaus yang dikenal dengan sebutan Fir (24 tahun). Sayangnya, semua korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Dedius menjelaskan bahwa korban pertama yang ditemukan adalah Firdaus, yang ditemukan pada pukul 06.00 WIB mengapung di dekat Pulau Bulan oleh nelayan setempat. Ketika ditemukan, jenazahnya hanya mengenakan celana dalam dan wajahnya sudah sulit dikenali. Setelah terkonfirmasi oleh keluarga, jasad Firdaus dibawa ke rumah duka di Pulau Awi untuk proses pemakaman.

Selanjutnya, pada pukul 07.30 WIB, Tim Basarnas dan TNI AL menemukan Muhammad Fahri Kurniawan, seorang operator genset PLN asal Pulau Selat Nenek. Dalam keadaan berpakaian utuh, Fahri ditemukan dengan jam tangan yang masih melingkar di tangannya dan ponsel dalam saku celana, meskipun wajahnya juga tidak dapat dikenali lagi.

Pukul 08.00 WIB menjadi waktu penemuan korban terakhir, Fadli alias Papat, yang ditemukan oleh Tim SAR KPLP Tanjung Uban di perairan Tanjung Saung, Punggur. Mirip dengan Firdaus, Fadli ditemukan hanya mengenakan celana dalam dan memiliki jam tangan yang dikenakan, serta wajah yang sudah tidak bisa dikenali. Pihak keluarga memastikan identitas ketiga korban melalui ciri-ciri khas seperti jam tangan, potongan rambut, dan pakaian yang mereka kenakan sebelum kejadian.

Insiden tragis ini melibatkan anggota Tim Sepak Bola Pulau Selat Nenek yang tenggelam saat menumpangi kapal longboat bermesin tempel 40 PK. Mereka sedang dalam perjalanan untuk bertanding dalam perlombaan menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia di Pulau Setokok. Peristiwa nahas ini terjadi pada Rabu, 25 Juni, sekitar pukul 13.15 WIB, di mana kapal yang seharusnya mengangkut 6-7 penumpang, saat itu justru membawa 13 orang, terdiri dari 11 orang dewasa dan 2 anak di bawah umur.

Sebelum kapal tenggelam, situasi semakin kritis ketika mesin kapal mati di tengah cuaca buruk, ombak tinggi, dan angin kencang. Dalam keadaan darurat, penumpang kapal harus mengapung di laut. Pada hari kejadian, enam penumpang berhasil selamat dengan mengapung sambil memegang bagian kapal yang tenggelam, sedangkan empat orang lainnya berhasil menyusul dan berenang menuju pulau terdekat demi menyelamatkan diri.

Kesepuluh penumpang yang selamat terdiri dari Dedi Marboen (35), Riko (31), Andika (23), Maher (13), Rahel (18), Nizam (30), Damar (16), Amirul (29), Feri (26), dan Raihan (19). Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang keselamatan pelayaran yang harus mendapatkan perhatian serius agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved