Tom Lembong Ingin Segera Move On dari Kasus Korupsi Importasi Gula
Tanggal: 13 Agu 2025 09:09 wib.
Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong menyatakan keinginannya untuk segera lepas dari sorotan publik terkait kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan periode 2015–2016.
“Secara personal, saya ingin move on secepat mungkin. Saya sebenarnya tidak mau terus-terusan dalam pusaran perkara ini,” ujar Tom di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (12/8).
Meski begitu, Tom menegaskan bahwa sebagai warga negara sekaligus figur publik yang dipercaya banyak pihak, ia memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil langkah korektif. Ia menganggap ada tindakan yang tidak etis dan berpotensi merugikan masyarakat lain dalam proses penanganan kasusnya, sehingga perlu ditindaklanjuti sebelum menerima abolisi dari Presiden.
Bersama tim kuasa hukumnya, Tom telah melaporkan dugaan malaadministrasi dalam proses perhitungan kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ke Ombudsman RI.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengadukan majelis hakim yang menangani perkara tersebut ke Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, dengan tuduhan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
Tom berharap langkah-langkah yang diambilnya sejalan dengan arah politik Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya mengedepankan semangat konsiliasi. Ia menekankan bahwa semua tindakan ini diambil dengan landasan profesionalisme, terlebih setelah dirinya menerima abolisi.
“Kami berharap semua pihak bisa mengadopsi nada yang profesional dan semangat berbenah bersama, seperti yang saya lihat dari inisiatif Presiden dan pimpinan DPR dalam mengupayakan abolisi perkara saya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Tom divonis 4 tahun 6 bulan penjara serta denda Rp750 juta subsider 6 bulan kurungan, setelah dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara sebesar Rp194,72 miliar. Namun, pada 1 Agustus 2025 malam, ia resmi bebas dari Rutan Cipinang, Jakarta, usai menerima abolisi dari Presiden.