Tol Pembelah Tangerang & Tangsel Resmi Beroperasi Gratis, Ini Rutenya
Tanggal: 1 Okt 2024 08:33 wib.
Pembangunan infrastruktur Jalan Tol Serpong - Balaraja, yang merupakan bagian dari salah satu PSN, menjadi fokus penyelesaian Kementerian PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Bumi Serbaraja. Berita gembira bagi masyarakat, proyek ini akhirnya selesai dan resmi beroperasi secara gratis.
Berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi PT Trans Bumi Serbaraja @infotolserbaraja pada Senin (30/9/2024), Tol Serpong-Serbaraja Seksi 1B yaitu CBD BSD-Legok sepanjang 5,73 Km kini beroperasi fungsional tanpa tarif sebagai dukungan konektivitas bagi masyarakat. Kehadiran jalan tol ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat di sekitarnya, terutama di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Sebelumnya, pada tahun 2022, Jalan Tol Serpong - Balaraja Seksi 1A BSD - CBD sepanjang 5,15 Km telah diresmikan dan mulai beroperasi. Sementara itu, Seksi 2 Legok - Pasir Barat sepanjang 11,54 Km dan Seksi 3 Pasir Barat - Balaraja sepanjang 18,57 Km masih dalam tahap persiapan. Jalan Tol Serpong - Balaraja juga akan terhubung dengan beberapa jalan tol lainnya, seperti Jalan Tol Serpong - Ulujami yang juga terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan JORR 2. Keterhubungan ini akan memberikan peran penting dalam peningkatan akses konektivitas dan perekonomian bagi masyarakat Banten, Jakarta, dan sekitarnya.
Menurut catatan Kementerian Keuangan, Jalan Tol Serpong - Balaraja merupakan proyek KPBU unsolicited yang diinisiasi oleh PT Trans Bumi Serbaraja BUJT sebagai pelaksana dengan masa konsesi selama 40 Tahun, serta nilai investasi sebesar Rp 14,37 Triliun.
Jalan Tol Serpong - Balaraja yang memiliki panjang total 39,9 Km akan terbagi menjadi beberapa seksi, yaitu: (1) Seksi 1A: Simpang Susun (SS) Rawa Buntu - SS CBD sepanjang 5,15 Km dan Seksi 1B: SS CBD - SS Legok sepanjang 4,70 Km; (2) Seksi 2: SS Legok - SS Pasir Barat sepanjang 11,54 Km; serta (3) Seksi 3: SS Pasir Barat - Junction Balaraja sepanjang 18,57 Km.
Diharapkan dengan beroperasinya Jalan Tol Serpong - Balaraja ini akan memberikan manfaat yang baik bagi banyak pihak, tidak hanya bagi masyarakat yang telah mendambakan konektivitas yang lebih baik, tetapi juga bagi perekonomian di daerah sekitarnya. Akses yang lebih lancar diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Selain itu, semakin berkembangnya infrastuktur jalan tol juga mendorong pergerakan penduduk dari kota-kota terdekat untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
Jalan tol ini juga diharapkan membuka peluang lebih lebar bagi investasi di sekitarnya, mengingat bagian dari tujuan pembangunan jalan tol adalah untuk menunjang perekonomian di sekitar wilayah yang dilaluinya. Para investor dapat melihat potensi pasar yang lebih luas sebagai akibat dari peningkatan konektivitas antar wilayah.
Keberadaan jalan tol juga akan memberikan dampak positif dalam mengatasi kemacetan di wilayah sekitar. Dengan akses yang lebih lancar, diharapkan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan raya konvensional, sehingga mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi dapat berjalan lebih efisien.
Sebagai proyek strategis nasional, pembangunan Jalan Tol Serpong - Balaraja juga akan menjadi salah satu indikator kemajuan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kehadiran jalan tol ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah sebagai langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh nusantara.
Dari segi sosial, diharapkan dengan lancarnya akses transportasi ini juga akan memudahkan mobilitas masyarakat untuk kegiatan sehari-hari, seperti berangkat kerja atau sekolah, serta aktivitas sosial dan rekreasi. Tak hanya itu, keberadaan jalan tol ini juga akan mempermudah akses untuk layanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya.
Dengan meningkatnya konektivitas antar wilayah, diharapkan wilayah sekitar jalan tol ini akan semakin berkembang, baik dari segi infrastruktur, properti, maupun pariwisata. Dalam jangka panjang, hadirnya jalan tol ini akan memberikan dampak positif besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Dalam perencanaan pembangunan jalan tol ini, penting bagi pemerintah dan pengembang untuk selalu memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Sudah seharusnya pengembang jalan tol mempertimbangkan dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat pembangunan infrastruktur yang besar seperti ini.
Pemantauan terhadap kualitas udara, perlindungan terhadap vegetasi, serta upaya-upaya penataan lingkungan sekitar jalan tol perlu menjadi perhatian serius dalam setiap tahap pembangunan dan operasional jalan tol. Pemeliharaan dan perlindungan terhadap lingkungan sekitar akan menjadi penting dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan.