Sumber foto: website

TNI AL soal Pagar Laut di Pesisir Tangerang: 15,5 Km Sudah Dibongkar, 14,66 Km Masih Tertancap

Tanggal: 27 Jan 2025 15:30 wib.
Tampang.com | TNI Angkatan Laut (AL) dalam hal ini Lantamal III Jakarta bersama sejumlah pihak dan masyarakat nelayan masih terus melakukan pembongkaran terhadap pagar laut di Pesisir Tangerang yang masih terpasang. Hingga saat ini, panjang pagar laut yang tersisa adalah 14,6 km. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI I. M. Wira Hady Arsanta, yang menjelaskan bahwa total pagar laut yang sudah dibongkar mencapai 15,5 km yang terbagi dalam tiga titik.

Menurut Wira, panjang pagar laut yang masih tertancap di dasar laut adalah sepanjang 14,66 km dari total keseluruhan panjang pagar laut yang membentang di wilayah Tangerang sebesar 30,16 km. Pembongkaran tersebut melibatkan 475 personel mulai dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, serta para nelayan. Tim gabungan melakukan pembongkaran di tiga titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk.

Untuk mendukung kegiatan pembongkaran, pihak TNI AL mengerahkan berbagai sarana seperti 4 Kapal Patroli Cepat (KAL)/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB, dan 2 RHIB. Selain itu, juga dibantu dengan perahu milik para nelayan. Pembongkaran ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pagar laut di pesisir Tangerang menjadi sorotan karena pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat nelayan. Pembongkaran pagar laut menjadi upaya untuk memenuhi instruksi dari Kasal dalam mendukung kehidupan masyarakat nelayan serta mengawasi kondisi pesisir Tangerang.

Pada awalnya, pagar laut di pesisir Tangerang dibangun dengan tujuan sebagai penanda garis batas antara wilayah laut dan daratan. Namun, dalam perkembangannya, pagar laut ini menjadi kendala bagi para nelayan karena mempersempit ruang manuver dan akses mereka dalam melaut. Dibutuhkan sinergi antara TNI AL, instansi maritim, dan masyarakat nelayan untuk mengatasi masalah tersebut.

Salah satu dampak dari pembongkaran pagar laut ini adalah peningkatan akses bagi para nelayan dalam menjalankan aktivitas mereka. Memiliki akses yang lebih baik di wilayah laut akan berdampak positif pada hasil tangkapan mereka, yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di sekitar pesisir Tangerang. Selain itu, pembongkaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan para nelayan dalam menjalankan pekerjaan mereka di laut.

Pembongkaran ini juga menegaskan komitmen TNI AL dalam mendukung kehidupan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan. Selain itu, upaya ini juga mencerminkan peran TNI AL dalam menjaga keamanan dan ketertiban di perairan Indonesia. Keterlibatan TNI AL dalam pembongkaran pagar laut ini juga merupakan bagian dari upaya mengawasi dan memastikan kondisi pesisir Tangerang tetap terjaga dengan baik.

Sebagai langkah tambahan, pihak terkait perlu melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap pembangunan struktur di wilayah pesisir. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah pembangunan struktur baru yang dapat mengganggu kegiatan masyarakat nelayan dan merusak ekosistem laut di sekitar pesisir Tangerang.

TNI AL juga perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat nelayan. Hal ini dapat meliputi pembangunan infrastruktur pendukung, pelatihan keterampilan, serta bantuan bagi para nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan dan pemasaran hasil laut mereka.

Dengan kondisi pesisir Tangerang yang semakin terjaga dan akses yang lebih baik bagi para nelayan, diharapkan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, dapat terus meningkat. Upaya pembongkaran pagar laut ini merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi kehidupan masyarakat pesisir dan memastikan bahwa pesisir Tangerang tetap menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempertahankan keberlanjutan ekosistem laut serta mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir.

Selama pembongkaran dan pengawasan terus berlanjut, diharapkan sinergi antara TNI AL, instansi maritim, dan masyarakat nelayan akan tetap terjaga. Keberadaan pagar laut di pesisir Tangerang menjadi salah satu contoh bagaimana kolaborasi antara pihak-pihak terkait dapat membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat pesisir dan menjaga keamanan di perairan Indonesia. Diharapkan, upaya ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain yang mengalami tantangan serupa dalam memastikan kesejahteraan dan keamanan di pesisir mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved