Taman Nasional Komodo Ditutup, Pihak Terkait Dorong Pengembangan Wisata Alternatif
Tanggal: 26 Jul 2024 20:28 wib.
Rencana penutupan Taman Nasional (TN) Komodo secara reguler oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTN) telah menimbulkan perhatian. Menurut laporan dari Kompas.com, rencana penutupan tersebut ditetapkan untuk tahun 2025 guna memberikan kesempatan bagi kawasan TN Komodo untuk pulih dari tingginya kunjungan wisatawan.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Saga, menegaskan bahwa penutupan reguler ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi ekosistem TN Komodo untuk pulih. Dengan frekuensi kunjungan yang tinggi, kawasan tersebut memerlukan masa pemulihan yang baik untuk menjaga keberlangsungan habitat hewan Komodo.
Menyikapi rencana tersebut, Ino Peni, seorang anggota DPRD Manggarai Barat, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat harus segera menyusun rencana pengembangan wisata alternatif untuk hewan Komodo di luar kawasan TN Komodo. Ino menyoroti pentingnya mengidentifikasi dan menyiapkan lokasi baru di selatan Labuan Bajo sebagai kawasan pengembangan hewan Komodo yang baru, sehingga wisatawan masih dapat menikmati pengalaman melihat Komodo meskipun TN Komodo ditutup.
Selain itu, Ino juga mendesak pemerintah pusat untuk meningkatkan dan mengembangkan wisata di luar kawasan TN Komodo. Hal ini diharapkan dapat memperluas pilihan wisata bagi pengunjung dan menjaga keberlangsungan pariwisata di wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa penutupan TN Komodo secara reguler tidak boleh mengurangi potensi pengunjung yang datang ke Labuan Bajo.
Sebagai langkah lanjutan, Ino meminta agar saat TN Komodo ditutup, pengunjung masih diberikan akses terbatas ke kawasan wisata tersebut, sehingga tetap dapat melakukan kegiatan wisata lain seperti berlayar naik kapal wisata atau snorkeling di sekitar perairan TN Komodo. Pihak terkait juga diharapkan dapat memikirkan dengan matang rencana penutupan reguler ini, mengingat TN Komodo memiliki peran penting sebagai ikon pariwisata Labuan Bajo. Dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat perlu menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan rencana ini.
Di sisi lain, rencana penutupan reguler TN Komodo juga menimbulkan penolakan dari para pelaku wisata, termasuk sekretaris DPC Asosiasi Perjalanan Wisata Manggarai Barat, Getrudis Naus. Menurutnya, penutupan TN Komodo berpotensi melumpuhkan pariwisata Labuan Bajo dan dapat berdampak negatif bagi para pelaku usaha pariwisata di daerah tersebut. Dalam konteks ini, pemerintah diharapkan dapat mengimplementasikan kebijakan yang mengakomodasi kepentingan para pelaku wisata dan masyarakat setempat.