Timnas Indonesia dan Laos Bermain Imbang di Piala AFF
Tanggal: 13 Des 2024 18:41 wib.
Timnas Indonesia harus puas dengan hasil imbang saat melawan Laos dalam laga Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Muhammad Ferarri CS sempat tertinggal dua kali namun berhasil bangkit dan unggul. dipertahankan hingga pertandingan berakhir. Tiga gol dari skuad Garuda pada laga itu dicetak oleh Kadek Arel pada menit ke-12 dan Namun, keunggulan tersebut tidak mampu Muhammad Ferarri pada menit ke-18 serta ke-72. Meskipun mampu membuat perlawanan, hasil imbang ini menimbulkan kekecewaan, terutama dari pengamat sepak bola dan Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.
"Hasil ini sejatinya sangat tidak bagus. Melawan Laos, yang seharusnya bisa kita menangkan, malah berakhir imbang," ujarnya dengan nada kesal. "Bahkan di awal 15 menit pertama, Laos mampu mencetak dua gol karena kesalahan kita sendiri," tambahnya. Kekecewaan Akmal Marhali semakin terasa saat ia mempertanyakan keputusan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang melakukan perombakan susunan skuad dengan menurunkan tiga pemain debutan, yaitu Daffa Fasya sebagai penjaga gawang, Rayhan Hannan di lini tengah, dan Kakang Rudianto di lini belakang. Menurut Akmal, eksperimen ini membuat strategi permainan tidak berjalan dengan baik dan para pemain terlihat sangat gugup.
Meskipun melihat hasil imbang ini sebagai hasil yang kurang memuaskan, Akmal menekankan bahwa tidaklah tepat untuk menyalahkan para pemain. Menurutnya, yang paling bertanggung jawab atas hasil tersebut adalah pelatih. Hal ini karena Shin Tae-yong memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan strategi permainan dan mempersiapkan psikologis serta taktik para pemain. Akmal juga menyoroti fakta bahwa ini merupakan hasil imbang kedua sepanjang sejarah pertemuan Indonesia dengan Laos, yang sebelumnya terjadi pada Piala AFF 2012. Ia membandingkan hasil ini dengan Piala AFF 2021 di mana Indonesia berhasil mengalahkan Laos dengan skor 5-1. Hal ini menunjukkan bahwa performa Timnas Indonesia saat melawan Laos pada tahun ini menurutnya jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya.
Selain itu, Akmal juga menyoroti perkembangan tim nasional Laos yang dinilainya sudah semakin baik. Meskipun didominasi oleh pemain generasi muda dengan rata-rata usia 22 tahun, Laos berhasil tampil taktis dan sederhana dalam pertandingan tersebut. Mereka mampu menunjukkan skema yang terencana dan efektif, yang terlihat dari gol-gol yang lahir dari situasi tertentu. Di sisi lain, Akmal merasa bahwa strategi permainan Timnas Indonesia terlalu mengandalkan serangan balik hasil lemparan ke dalam, tanpa mengembangkan pola permainan yang lebih variatif. Akmal berharap agar Shin Tae-yong segera melakukan evaluasi menyeluruh dan mempersiapkan strategi yang lebih baik menjelang laga selanjutnya, terutama melawan Vietnam yang dianggap sebagai lawan yang lebih tangguh. Dia yakin bahwa jika Shin Tae-yong mampu menjalankan strategi yang baik, hal itu sudah menandakan kemajuan bagi para pemain muda Indonesia.
Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyalahkan para pemain atas hasil imbang tersebut. Dia menyoroti kesalahan-kesalahan saat melakukan passing dan mengakui bahwa hal tersebut menjadi penyebab dari kebocoran pertahanan yang membuat tim kebobolan. Meskipun demikian, Shin Tae-yong turut meminta maaf kepada para fans termasuk masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan dalam pertandingan tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa seluruh gol yang dicetak oleh Timnas Indonesia berasal dari situasi bola mati. Meskipun demikian, Shin Tae-yong merasa bahwa kegagalan tersebut tidak lepas dari fakta bahwa tim belum mampu menciptakan peluang yang baik dalam taktik permainan yang telah dilatih sebelumnya.
Dalam hal statistik, hasil imbang ini membuat Indonesia berada di peringkat pertama klasemen sementara Grup B dengan empat poin, unggul satu angka atas Vietnam yang menempati peringkat kedua. Meskipun demikian, hasil imbang ini secara keseluruhan dianggap sebagai hasil kurang memuaskan oleh tim dan pengamat sepak bola.