Sumber foto: Google

Tesla Resmi Luncurkan Robotaxi, Awal Era Baru Transportasi Tanpa Sopir

Tanggal: 23 Jun 2025 11:08 wib.
Pada hari Minggu, 22 Juni 2025, Tesla melakukan peluncuran resmi layanan robotaxi di Austin, Texas. Momen ini menjadi titik penting dalam ambisi besar perusahaan yang diusung oleh CEO Elon Musk untuk mengubah wajah transportasi tanpa pengemudi. Setelah melalui berbagai fase pengembangan yang panjang dan penuh tantangan, Musk akhirnya mewujudkan visinya melalui program ini.

Layanan robotaxi ini menggunakan armada kendaraan Tesla Model Y dan saat ini hanya tersedia untuk pengguna tertentu yang berpartisipasi dalam program Early Access. Austin, yang telah menjadi markas Tesla sejak tahun 2021, dipilih sebagai kota pertama yang akan memanfaatkan teknologi Full Self-Driving (FSD) dalam layanan ride-hailing tanpa pengemudi. Ini telah menjadi langkah berani yang diambil Tesla untuk menunjukkan dukungannya terhadap inovasi di bidang transportasi.

Awalnya, layanan robotaxi ini akan dimulai dengan pengoperasian antara 10 hingga 20 unit Model Y yang beroperasi dalam area yang telah ditentukan (geofenced) di Austin. Pengguna yang diundang, termasuk investor dan penggemar setia Tesla, dapat melakukan pemesanan kendaraan melalui aplikasi Robotaxi. Meski kendaraan tersebut otonom, setiap mobil tetap dilengkapi dengan Tesla Safety Monitor yang berada di kursi penumpang depan untuk memastikan keselamatan selama perjalanan.

Proses pengiriman undangan ke peserta dimulai pada hari Jumat, 20 Juni 2025. Para peserta diminta untuk membagikan pengalaman mereka menggunakan layanan tersebut dengan cara mengunggah foto dan video. Hal ini bertujuan untuk memberi masukan yang berharga dalam pengembangan sistem yang lebih baik di masa mendatang. “Kami sangat antusias menjadi bagian dari peluncuran ini. Ini adalah langkah besar menuju masa depan transportasi,” ungkap Joe Tegtmeyer, salah satu peserta program.

Namun, di balik antusiasme tersebut, peluncuran ini mendapatkan kritik dari beberapa kalangan. Tujuh anggota parlemen Demokrat Texas meminta agar peluncuran ini ditunda hingga 1 September 2025, bertepatan dengan kebijakan baru yang akan mengatur kendaraan otonom. Mereka menekankan pentingnya keselamatan publik dan kepatuhan pada hukum, seperti yang dilansir Associated Press.

Layanan robotaxi tersebut menggunakan versi teknologi Full Self-Driving yang belum tersedia untuk umum. Teknologi ini memungkinkan kendaraan untuk beroperasi sepenuhnya tanpa pengemudi, meskipun tetap diawasi dari jarak jauh oleh tim profesional dari Tesla. Elon Musk menyatakan, “Kami sangat mengutamakan keselamatan, sehingga tanggal peluncuran bisa saja berubah,” saat dia ditanya mengenai berbagai kritik yang muncul.

Keamanan memang menjadi isu utama dalam pengembangan teknologi ini. Sebuah kelompok bernama The Dawn Project sempat melakukan uji coba yang menunjukkan bahwa sistem FSD tidak mampu berhenti saat mendeteksi boneka berukuran anak di dekat bus sekolah, sebagaimana dilaporkan oleh CBS News. Selain itu, kritik juga datang terkait keputusan Tesla yang hanya mengandalkan kamera sebagai alat pendeteksi, tanpa menggunakan lidar atau radar, yang dianggap berisiko dalam kondisi cuaca ekstrem. Meskipun demikian, Tesla tetap optimis untuk memperluas layanan ini ke kota-kota besar lainnya, termasuk Los Angeles dan San Francisco, yang direncanakan pada tahun 2026.

Musk dalam berbagai wawancara menekankan bahwa mereka memulai dengan 10 kendaraan, tetapi dalam beberapa bulan ke depan, jumlah ini bisa meningkat hingga 1.000 unit. Para analis memprediksi bahwa layanan robotaxi ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi Tesla. Analis dari Wedbush Securities bahkan menyebut peluncuran ini sebagai awal dari era emas otonomi yang bisa meningkatkan valuasi Tesla hingga mencapai 1 triliun dolar Amerika Serikat (sekitar Rp16,3 kuadriliun).

Tesla juga berencana untuk memproduksi Cybercab, sebuah robotaxi khusus yang ditargetkan memiliki harga sekitar 30 ribu dolar AS (sekitar Rp491,5 juta) yang mulai diproduksi pada tahun 2026. Namun, Tesla tidak berada sendirian di pasar ini. Pesaing seperti Waymo dan Zoox telah menjalankan layanan serupa di beberapa kota, sementara Volkswagen juga tengah melakukan uji coba kendaraan otonom di Austin.

Dengan peluncuran ini, saham Tesla mengalami lonjakan sebesar 1,4 persen menjadi 326,45 dolar AS (sekitar Rp5,3 juta) dalam perdagangan premarket pada hari Jumat, 20 Juni 2025, menurut laporan dari MoneyCheck. Investor optimis melihat peluang transformasi Tesla dari sekedar produsen mobil menjadi penyedia layanan mobilitas global. Meski tantangan seputar regulasi dan masalah keamanan masih menjadi perhatian utama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved