Terungkapnya Skandal Mafia Beras: Kerugian Konsumen Mencapai Rp99,35 Triliun!
Tanggal: 30 Jun 2025 10:19 wib.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkap sebuah praktik kecurangan yang mencengangkan dalam distribusi beras di Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian (Kementan), telah terungkap bahwa ada mafia yang terlibat dalam manipulasi kualitas serta harga beras di pasar, dan akibat dari tindakan curang ini, masyarakat Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar, mencapai total Rp99,35 triliun.
Menteri Amran menjelaskan bahwa situasi ini sangat paradoksal. Di saat produksi padi nasional berada pada level tertinggi dalam 57 tahun terakhir, praktik-praktik kotor justru merajalela di lapangan. "Stok beras nasional saat ini berada di angka 4,15 juta ton, namun harga yang diterapkan di pasar tidak mencerminkan kenyataan tersebut," jelasnya.
Lebih jauh, Menteri Amran memaparkan modus operandi yang digunakan oleh para pelaku mafia beras. Mereka melakukan manipulasi kualitas dengan cara mengoplos beras dan mengemas ulang dengan label tertentu yang membuat harga jual beras menjadi lebih tinggi. Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan harga di tingkat distribusi.
Pihak Kementan tidak tinggal diam. Amran menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas semua pelaku yang terlibat dalam kasus ini. "Ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan keadilan bagi petani dan masyarakat luas," kata Amran dengan penuh keyakinan. Selain itu, ia menyatakan bahwa langkah-langkah penindakan tengah dilakukan, termasuk melibatkan aparat penegak hukum untuk membongkar jaringan mafia beras yang merugikan negara dan rakyat.
Harapan Kementan adalah agar pengungkapan kasus yang mengejutkan ini dapat memperbaiki tata niaga beras di Indonesia, sehingga menjadi lebih bersih, transparan, dan benar-benar berpihak kepada rakyat. Dengan begitu, para konsumen yang selama ini dirugikan dapat menikmati beras dengan harga yang wajar dan kualitas yang terjamin. Situasi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap praktik curang yang dapat merugikan banyak orang di sektor pertanian.