Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral Difungsikan Selama Tri Hari Suci 2025: Simbol Toleransi dan Solusi Kemacetan
Tanggal: 18 Apr 2025 18:25 wib.
Tampang.com | Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta resmi difungsikan dalam momen perayaan Tri Hari Suci 2025. Penggunaan terowongan ini menjadi solusi praktis bagi umat Katolik yang hendak menghadiri Misa Kamis Putih pada 17 April 2025, sekaligus menjadi simbol indah toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Dibuka Setiap Hari hingga Sabtu, Dukung Kelancaran Ibadah
Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, menjelaskan bahwa terowongan ini akan dibuka setiap hari hingga Sabtu untuk mendukung kelancaran ibadah selama rangkaian Tri Hari Suci. Terutama bagi jemaat yang memarkirkan kendaraannya di area Masjid Istiqlal, akses langsung melalui terowongan ini sangat membantu menghindari kemacetan dan memperlancar mobilisasi.
Kolaborasi Lintas Instansi untuk Kantong Parkir
Gereja Katedral juga menggandeng sejumlah pihak dalam penyediaan lahan parkir alternatif. Selain Masjid Istiqlal, beberapa lokasi yang dijadikan kantong parkir antara lain adalah PT Pos, Lapangan Banteng, Sekolah Santa Ursula (di luar jam sekolah), dan dukungan dari TNI. Kolaborasi ini menunjukkan semangat gotong royong dan keterbukaan antar lembaga demi mendukung kenyamanan umat dalam beribadah.
Diresmikan Presiden Prabowo, Simbol Persatuan di Tengah Perbedaan
Terowongan Silaturahim ini sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Desember 2024. Dibangun dengan panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter, terowongan ini dirancang sebagai penghubung yang aman, nyaman, dan ramah untuk para pengunjung dua rumah ibadah besar di Jakarta tersebut.
Makna Lebih dari Sekadar Fasilitas Fisik
Lebih dari sekadar infrastruktur, keberadaan Terowongan Silaturahim mencerminkan semangat persatuan di tengah keberagaman agama. Dengan memudahkan interaksi dan mobilitas, fasilitas ini tidak hanya memperlancar aktivitas ibadah tetapi juga menjadi simbol kuat dari harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk.