Sumber foto: iStock

Ternyata Perkiraan Kedatangan La Nina ke Indonesia Belum Terbukti, BMKG Mengeluarkan Revisi Jadwal Terbaru

Tanggal: 15 Jul 2024 19:19 wib.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merevisi prediksi masuknya fenomena La Nina ke wilayah Indonesia. Sebelumnya, La Nina diestimasikan akan melanda Indonesia pada periode Juli-Agustus-September 2024. Namun, dalam Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juli 2024, BMKG memprediksi bahwa La Nina berpotensi terjadi pada periode bulan Agustus-September-Oktober (ASO) 2024. Pada Dasarian I Juli 2024, Indeks ENSO sebesar 0,19 atau berada pada fase Netral.

ENSO atau El Nino-Southern Oscillation adalah anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya. Iklim di Samudra Pasifik terbagi ke dalam 3 fase, yaitu El Nino, La Nina, dan Netral.

Ketika terjadi fase La Nina, hembusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya. Menguatnya angin pasat yang mendorong massa air laut ke arah barat, maka suhu muka laut di Pasifik timur menjadi lebih dingin.

Selain itu, sebanyak 43% Zona Musim (ZOM) sudah memasuki musim kemarau. Menurut BMKG, wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua Selatan.

Dalam prediksi BMKG, ZOM yang diprediksi akan masuk musim kemarau pada periode Juli II - Agustus I 2024 adalah sebagian Sumatra Selatan, sebagian Bangka Belitung, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara, Sebagian Maluku Utara dan Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.

BMKG juga mengingatkan kondisi cuaca signifikan untuk periode 12 - 18 Juli 2024, seperti potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia. Tambahan informasi perihal cuaca tersebut penting untuk mendukung persiapan masyarakat menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang masih terjadi di sejumlah wilayah.

Menurut BMKG, kejadian hujan sepekan (12-18 Juli), diprakirakan tidak lagi berada di wilayah Indonesia bagian selatan, yang pada periode sebelumnya terjadi hujan signifikan di awal musim kemarau.

Hal ini menunjukkan kebutuhan akan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi di beberapa wilayah. Informasi prakiraan cuaca dari BMKG bisa menjadi panduan bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai kemungkinan cuaca yang terjadi.

Meskipun beberapa wilayah Indonesia sebagian sudah memasuki musim kemarau, masyarakat masih perlu waspada dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di beberapa wilayah. Seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved